Kios Sembako untuk Kendalikan Inflasi di Pasar Kebon Roek Langsung Diserbu Pembeli

Global FM
30 Mar 2024 10:22
3 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok)

Sejumlah upaya telah dilaksanakan Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi di NTB dalam menjaga terkendalinya tekanan inflasi di wilayah NTB. Misalnya di 2024, digelar sidak pasar secara berkala, dan 58 kali Operasi Pasar, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa, sekaligus melakukan penyaluran beras SPHP.

TPID terus berkomitmen menjaga keberlanjutan program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) selama tahun 2024, seperti replikasi berbagai best practice, hilirisasi pangan, pemanfaatan pupuk organik dan diversifikasi olahan pangan akan terus dilakukan dan ditingkatkan.

Terbaru, salah satu upaya mengendalikan inflasi dengan membuka kios atau warung Pantasi Mentaram yang merupakan akronim dari Pantau Tanggap inflasi Menuju Target Aman di Pasar Kebon Roek. Pembukaan warung ini digelar, Kamis 28 Maret 2024.

Ini menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi daerah, khususnya untuk menjamin ketersedian pasokan dan keterjangkauan harga di Provinsi NTB Khususnya di Kota Mataram. Setelah resmi dibuka, warung ini langsung diserbu oleh masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan pangannya seperti beras, minyak goreng dan lainnya. Harga bapok di kios ini tentunya di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Warung ini juga diharapkan tidak saja menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga namun dapat menjadi mitra bagi para pedagang di pasar Kebon Roek, sehingga kedepannya diharapkan akan dapat dijadikan benchmark pada daerah lain di Provinsi NTB.

Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Mataram yang telah menyediakan lokasi warung dan Koperasi Mutiara Amanah Syariah yang bersedia sebagai pengelola kedepan serta kepada Bulog yang telah mendukung penyediaan pasokan komoditas.

“Mari bersama-sama kita perkuat sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pengendalian inflasi dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat,” ujar Berry Arifsyah Harahap.

Selaras dengan itu, Wakil Walikota Mataram, TGH. Mujiburrahman juga menjelaskan bahwa Pemerintah akan tetap hadir untuk berupaya menjamin ketersediaan stock dan keterjangkauan harga komoditas pangan di pasaran.

Untuk diketahui secara bulanan inflasi di Provinsi NTB pada bulan Februari 2024 sebesar 0,09% (mtm) jauh lebih rendah dari inflasi Nasional yang sebesar 0,37% (mtm). Khusus untuk volatile food (VF), Inflasi kelompok VF pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,01% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (0,09% mtm).

Lebih rendahnya tekanan inflasi kelompok VF sejalan dengan penurunan harga pada beberapa komoditas hortikultura (bawang merah, cabai rawit, dan tomat) dan komoditas perikanan (ikan tongkol dan ikan layang). Namun demikian, penurunan tekanan lebih lanjut relatif tertahan dengan adanya kenaikan harga beras seiring dengan belum masuknya masa panen yang diperkirakan terjadi di bulan Maret-April. Oleh karena itu, Bank Indonesia berharap dengan hadirnya Kios Pantasi Mentaram ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat guna tercapainya harga yang stabil dan inflasi di daerah yang semakin terkendali.(ris)

No Comments

Leave a Reply