Mataram (Global FM Lombok)-Kementerian Kehutanan berupaya memperkuat pendampingan kelompok pengelola hutan kemasyarakatan (HKm ) dan hutan desa di NTB. Tujuannya agar masyarakat yang melelola HKm dan hutan desa mampu lebih sejahtera dengan nilai tambah pengelolaan hutan. Pasalnya, yang menikmati untung dari hasil hutan kebanyakan para tengkulak dan pengumpul.
Hal itu disampaikan Wiratno selaku Direktur Bina Perhutanan Sosial Ditjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan dalam kegiatan Workshop Hkm di Mataram Rabu (15/10). Dia mengatakan, HKm berfungsi juga untuk tujuan wisata seperti di HKm Aik Berik, Batukliang, Lombok Tengah. Intinya pengelolaan HKm bertujuan untuk kemandirian masyarakat.
“ Kuncinya ada di pendampingan kelompok, pemasaran hasil HKm agar nilai tambahnya da di petani, bukan di tengkulak atau di pengumpul. Itu sebagaian besar kasus di Indonesia. Pemerintah harus memastikan itu.” Katanya.
Wiratno mencontohkan, bagi masyarakat yang mengambil manfaat hutan untuk mengumpukan madu, Kementerian Kehutanan akan mendatangkan Jaringan Madu Hutan Indonesia ke NTB. Pemerintah akan memberikan pelatihan berupa pengemasan madu hingga pemasaran. Ini dinilai cukup penting mengingat pasar madu masih terbuka lebar.
Dia mengatakan, luar negeri masih membutuhkan 15 ribu ton madu hutan per tahun. Namun saat ini yang sudah mampu dipenuhi kurang dari 5 ribu ton madu hutan per tahun. “Jaringan Madu Hutan Indonesia akan saya bawa ke sini. Akan diajari kelompok masyarakat cara pemasaran, cara packaging dan lainnya. Akan diberikan juga alat packaging dan alat pengering kadar air madu.” Kata Wiratno.(ris)-
No Comments