Mataram (Global FM Lombok)- Keterlambatan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dinilai akan berdampak terhadap kemiskinan di Kota Mataram. Pasalnya, warga tidak bisa mendapatkan bantuan tersebut dan akan menyulitkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai sekarang ini, masih ada Sembilan ribu lebih KPM di Kota Mataram yang belum mendaptkan bantuan tersebut dari total KPM sebanyak 25 ribu lebih.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi di Mataram, Selasa (1/8) pagi. Ia berharap Pemkot Mataram segera mencari solusi konkrit untuk mengatasi persoalan ini. BPNT ini diberikan dalam bentuk kartu kombo berisi saldo sebesar Rp 110 ribu untuk dana pembelian beras sebanyak 10 kg dan gula sebanyak 2 kg.
“Kami kira kalau hanya sehari dua hari dua hari bisa kami maklumi. Tapi kalau berminggu-minggu itukan bukan hanya soal kemiskinan, tapi bisa mengganggu kesehatan, ketentraman, kenyamanan mereka sampai kondisi kemiskinannya bisa tambah dengan mereka tidak makan kan. Kalau kendala teknis sehari dua hari kita maklumi. Itu pun saya sudah tekankan kepada pak Bulog manakala ada kesalahan pelayanan pun saya minta maksimal 24 jam itu sudah diperbaiki”,katanya.
Diketahui bahwa Pemkot masih kesulitan dalam mendistribusikan BPNT tersebut. Pasalnya, ada kesalahan by name by address penerima yang belum tuntas diferivikasi oleh lurah. Pencetakan kartu kombo ini sendiri dilakukan di tingkat pusat, begitu pula dengan data KPM seluruhnya dari Kementerian Sosial. Terkait hal itu, Didi berharap agar Pemkot bisa mencari pola lain agar persoalan tersebut tidak menjadi hambatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita tidak boleh karena teknis, hak-hak masyarakat miskin tersebut terhenti. Itu tidak boleh sehingga harus ada mekanisme lain untuk mengkaper persoalan ini”,katanya.(dha)-
No Comments