Kereta Gantung di Rinjani akan Buka Potensi Wisata Loteng Bagian Utara

2 minutes reading
Ilustrasi Kereta Gantung (Global FM Lomobk/pxhere)

Praya (Global FM Lombok) – Pemkab Lombok Tengah (Loteng) menyambut baik rencana investor yang akan membangun sarana kereta gantung di sekitar Gunung Rinjani untuk tujuan pariwisata.Investasi tersebut dinilai akan membuka potensi pariwisata di Lombok Tengah (Loteng) bagian utara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) H.M Nursiah kepada Global FM Lombok, Senin (20/1) mengatakan, sepanjang investasi tersebut bermanfaat untuk pemerintah daerah dan masyarakat, tentu akan diterima dengan baik. Jika pun ada penolakan terkait dengan rencana investasi ini, hal ini menjadi tugas bersama untuk melakukan sosialisasi ke depan.

“Jika ada pihak-pihak lain yang masih pro dan kontra, ini karena belum kita bersama-sama memahami rencana pembanguan dengan dampak-dampaknya ke depan. Itu kan masih proses, tentu kita melihat dari lahan, hubungan dengan pemerintah pusat, termasuk kewenangan kita, termasuk perizinan-perizinanya,” kata Nursiah.

Baca Juga : Pererat Kerja Sama di Berbagai Bidang, Gubernur NTB Berangkat ke Tiongkok

Sekda mengatakan, Pemkab Loteng akan menyesuaikan diri dengan kewenangan yang ada, misalnya dalam meberikan izin kemudahan untuk investasi. “Yang penting sudah memenuhi syarat aturan dan tentu yang paling penting adalah sosialisasi dari masyarakat untuk mendapat respon positif,” terangnya.

Seperti diketahui investor akan segera merealisasikan pembangunan kereta gantung sepanjang 10 kilometer yang dimulai dari Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Loteng menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya. Pembangunan kereta gantung di sekitar kawasan Gunung Rinjani ini ditargetkan tuntas dibangun menjelang MotoGP 2021 mendatang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Madani Mukarom sebelumnya mengatakan rencana pembangunan kereta gantung ini sudah mendapat persetujuan dari Kementerian LHK. Madani mengatakan pembangunan kereta gantung ini tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Karena pada dasarnya pada zona inti tersebut dilarang membangun sarana dan prasarana apapun. Pembangunan sarana kereta gantung ini berada di blok pemanfaatan jasa wisata pada Kawasan Tahura dan hutan lindung.

Baca Juga : Loteng Permudah Izin Investasi Penunjang Pariwisata

Madani juga menjelaskan teknis pembangunan kereta gantung ini seluruh sarana dan prasarananya diangkut menggunakan helicopter dan kemudian sistem bersambung dari tiang satu ke tiang berikutnya. Sehingga meminimalisir pembukaan kawasan hutan.

Madani menjelaskan rute perjalanan dari pemberhentian kereta gantung menuju puncak Rinjani lebih jauh dibandingkan dengan rute yang biasa dilalui para pendaki selama ini. Rute pemberhentian kereta gantung tersebut adalah Pelawangan Barat – Pelawangan Senaru – Danau Segara Anak – Pelawangan Sembalun – Puncak Rinjani. (ris)

1 Comment

Leave a Reply