Mataram (Global FM Lombok)- PEMDA Lombok Barat (Lobar) sedang berupaya membangkitkan kembali destinasi wisata Senggigi. Sebagai destinasi wisata yang legendaris, sudah selayaknya Senggigi terus dibenahi agar namanya tidak tenggelam di tengah bermunculannya sejumlah spot destinasi wisata yang baru di NTB.
Anggota Komisi II DPRD NTB yang juga praktisi pariwisata H. Misbach Mulyadi mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata Lobar yang beberapa pekan terakhir begitu gencar mempromosikan Senggigi, bahkan secara rutin melakukan aksi bersih-bersih bersama dengan para pelaku wisata di sana. Namun demikian lebih dari itu, butuh keterlibatan kepala daerah untuk melakukan intervensi dalam arti yang lebih luas di Senggigi, sehingga kawasan ini kembali bergairah.
“Kami selaku praktisi pariwisata di Senggigi sangat menunggu gerakan-gerakan kepala daerah dalam hal ini Kabupaten Lombok Barat terhadap bagaimana kita bersinergi membangkitkan Senggigi ini,” kata Misbach Mulyadi kepada Global FM Lombok, Minggu 13 September 2020.
Hadirnya kepala daerah untuk membenahi satu destinasi wisata dinilai penting, karena ini bisa menjadi titik balik yang menentukan. Spirit yang ditunjukkan oleh kepala daerah sangat berpengaruh terhadap sebuah destinasi.
Ia menganalogikan, di Gresik terdapat satu desa yang sangat menonjol dalam hal pariwisata. Namanya Desa Sekapuk. Desa ini mampu menyulap bekas galian batu kapur menjadi destinasi wisata unggulan dengan hasil pengelolaan mencapai miliaran rupiah. Itu bisa terjadi karena kepala desa dan warga setempat kreatif dalam mengelola kawasan yang tadinya dianggap tak memiliki potensi menjadi kawasan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
“Itu merupakan buah dari kreativitas si kepala desa dalam mengelola kawasannya sehingga dijuluki desa miliarder, karena uangnya banyak,” ujarnya.
Ia mengharapkan Pemda Lobar tetap menyadari bahwa PAD terbesar kabupeten tersebut adalah dari kontribusi wisata Senggigi. Sehingga upaya untuk menggeliatkannya tidak boleh terhenti, baik dari segi promosi maupun event-event yang terselenggara di sana. Namun karena sekarang sedang dalam masa pandemi, event bisa dilakukan secara virtual. Terlebih biayanya tidak terlalu besar, asalkan Pemda Lobar menggerakkan semua pelaku wisata dan mengkoneksikannya dengan pemerintah pusat.
“Semangat Kadispar Lobar ini saya lihat sudah bagus, sehingga harus ditopang juga oleh kebijakan-kebijakan bupati yang berpihak,” tambahnya.
Menurutnya, Senggigi sudah menonjol sejak lama, namun selama ini kurang digaungkan, sehingga terkesan meredup. Karena itulah syarat untuk membangkitkan lagi Senggigi itu relatif gampang yaitu inovasi dan kreavititas pemerintah daerah bersama dengan para pelaku wisata.
“Karena di Senggigi itu sudah lengkap, infrastruktur ada, hotel mewah banyak, restoran banyak. Kalau di daerah yang lain, ada enggak ? kan tidak banyak. Tinggal keberpihakan Bupati melalui kebijakannya. Kata kuncinya inovasi dan kreavititas” terang politisi Partai Golkar ini.
Ia menilai, saat inilah menjadi momentum yang tepat dalam membenahi Senggigi. Karena pasca-pandemi ini, Pariwisata di NTB akan kembali ramai. “Ketika nanti pariwisata sudah meledak, Senggigi sudah siap. Jadi inilah momentumnya,” tutupnya.(ris)
No Comments