Kelangkaan Pupuk Akibat Gudang Penampung Terbatas

Global FM
16 Jan 2020 10:12
2 minutes reading
H. Bambang M. Yasin (Global FM Lombok/jun)

Dompu (Global FM Lombok) – Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin tak menampik pupuk subsidi pemerintah di wilayah ini mengalami kelangkaan. Selain karena memang terbatasnya alokasi, ketersediaan gudang penampung yang tidak memadai dianggap pemicunya. Untuk itu, ia mendorong petani aktif dalam melakukan penyerapan.

“Sekarang kalau tetap terasa langka ya iya, barang itukan bukan dibuat di sini. Harus diangkut dari Kalimantan, Jawa. Proses mengangkutnya ini ndak mungkinlah, kalau orang butuh 20.000 sekaligus diangkut. Karena apa? gudang kita terbatas, angkutan kita terbatas,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (15/1).

Jauh sebelum kelangkaan ini terjadi, lanjut Bupati, pihaknya sudah seringkali mengingatkan petani agar membeli pupuk jauh hari sebelum dibutuhkan. Sehingga gudang penampung distributor kosong dan bisa diisi kembali.

Baca Juga : Kadisperindag Ingatkan Pengecer Jual Pupuk Sesuai HET

Jika penyerapan lamban dipastikan distributor tak akan berani melakukan pendistribusian. “Orang (petani) sebenarnya kalau mengikuti konsep saya dari dulu ndak akan ada masalah yang serius. Kan bisa disimpan dulu dibawah kolong rumah atau gudang. Jadi memidahkan volume pupuk dari gudang ke petani,” jelasnya.

Menagih sikap yang akan diambil pemerintah akan persoalan krusial ini, menurutnya, kurang tepat dengan alasan sistim tersebut sudah berjalan puluhan tahun lamanya. Jadi tak perlu mempertanyakan solusi pemerintah karena kewajibannya menyediakan pupuk sesuai kebutuhan sudah dilakukan.

Baca Juga : Antisipasi Peredaran Pupuk Palsu, PPL Punya Peran Strategis

Kuncinya, lanjut HBY sapaan akrab H. Bambang M. Yasin, semua pihak yang membutuhkan barang subsidi ini mesti bergerak secara bersama. Apakah dengan menyerap stok pupuk di gudang untuk ditampung di rumah atau menekan pembelian secara berulang kali untuk menghindari munculnya pengecer gelap. “Sekarang misalnya karena jadwal pupuk yang mendesak ada pupuk non subsidi. Beli saja non subsidi, ada pupuk cair. Bahkan saya ajari gunakan batang kayu dan sebagainya. Itu kita bicara sudah 10 tahun yang lalu,” pungkasnya. (jun)

No Comments

Leave a Reply