Mataram (Global FM Lombok)-Kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur (Lotim) adalah salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak musim kemarau. Bencana kekeringan yang melanda NTB diprediksi akan berakhir pada November mendatang. Sekitar 30 ribu jiwa di kecamatan Jerowaru sangat kekurangan air bersih pada musim kemarau ini.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) Provinsi NTB Bachruddin kepada Global FM Lombok di Mataram Rabu (10/9). Bachruddin mengatakan, ada 21 titik di kecamatan Jerowaru yang dilanda kekeringan parah seperti desa Pemongkong, Ekas, Buana, Gili Beleq, Gili Re, Sunut, Batu Nampar dan lain-lainnya.
“Di NTB menurut saya Jerowaru lebih banyak, walaupuan di Lombok Selatan di daerah Pujut dan lain-lain itu, tapi di daerahLombok Selatan itu masih ada dusun yang airnya masih bisa digunakan. Tapi di Jerowaru tidak ada yang bisa dipakai”
Bachruddin mengatakan, pihaknya bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tetap melakukan suplai air bersih menggunakan mobil tangki. Pada musim kemarau tahun ini, semakin banyak warga yang membutuhkan air. Disamping karena musim kemarau yang panjang, juga karena jumlah rumah tangga baru yang semakin bertambah.
Dia mengatakan, warga mengandalkan air embung saat musim kemarau datang. Namun pada musim kemarau tahun ini, air embung berubah warna karena pertumbuhan lumut yang semakin cepat. Sehingga warga tidak dapat menggunakan air embung untuk kebutuhan sehari hari. Mereka hanya mengandalkan air kiriman dari pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih.(ris)-
No Comments