Kasus Terus Meningkat, Asrama Haji Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19

Global FM
8 May 2020 17:03
3 minutes reading
Wagub Dr. Hj. Siiti Rohmi Djalillah saat meresmikan Asrama Haji sebagai RS darurat (Global Fm Lombok/azm)

Mataram (Global FM Lombok)- Jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 di NTB terus meningkat. Data per 7 Mei kemarin, jumlah kasus Covid-19 di NTB sudah mencapai 312 kasus. Dengan meningkatnya kasus tersebut, Pemprov NTB sudah menyiapkan rumah sakit darurat penanganan Covid 19 di Asrama Haji NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Penyediaan rumah sakit darurat ini untuk mengangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan ringan.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah kepada wartawan Jum’at (8/5) di Mataram mengatakan, ratusan pasien yang terjangkit Virus Corona tersebut tidak semua memiliki gejala. Bahkan sebagian pasien terlihat seperti orang sehat. Sehingga, pasien yang tidak memiliki gejala akan dirawat di rumah sakit darurat.  Adapun pasien positif Covid-10 yang dirawat dirawat di RSUD Provinsi NTB nantinya adalah pasien yang kondisi kesehatannya membutuhkan  penanganan intensif.

Pemilihan Asrama Haji menjadi RS darurat dimaksudkan agar para pasien bisa memanfaatkan kawasan tersebut untuk aktifitas lainnya, salah satunya berolahraga. Diharapkan dengan metode yang diterapkan saat ini, pasien positif lebih cepat sembuh.

 “Ini kan untuk mengantisipasi jumlah pasien yang positif, kita harus menyiapkan skenario yang terburuk. Ini kan tidak semua yang positif corona ini memiliki gelaja, jadi secara fisik dia sehat. Jadi kalau harus di tampung di rumah sakit yang klinis-klinis, saya rasa ruang disana itu yang seharusnya diberikan kepada yang betul-betul membutuhkan. Karena itu bagi yang gejala ringan dan sedang, dialokasikan ke sini,” kata Gubernur Jum’at (8/5).

Untuk diketahui, kapasitas rumah sakit darurat asrama haji yaitu sebanyak 82 kamar dan 164 tempat tidur pasien. Sementara untuk tenaga medis yang disiapkan yaitu lima orang dokter dan 20 orang perawat. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, pada 22 Mei mendatang, Kementerian Kesehatan mengirim dokter ke semua daerah termasuk NTB. Provinsi NTB sendiri mendapat satu tim yang terdiri dari satu dokter, tiga perawat dan apoteker.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan RS darurat tersebut meminta agar tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. “Kami tidak pernah mau ada tenaga kesehatan kita yang kemudian terkena Covid-19, maka dari itu, SOP harus sungguh-sungguh diperhatikan, semuanya harus termekanisme dengan baik,” jelasnya.

RS darurat Covid-19 ini diharapkan mampu menyembuhkan pasien lebih banyak lagi, dengan memberikan pelayanan terbaik. “Saya ucapkan selamat bertugas kepada seluruh tenaga medis, semoga kita semua bisa cepat melalui ujian ini,” tutup Wagub

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sebelum pasien di rawat di RS darurat mereka sudah melalui pemeriksaan awal di RSUP NTB. Jika sudah ada pernyataan gejala ringan dari dokter, maka akan langsung di rujuk ke RS darurat.

Selain Provinsi NTB, kabupaten/kota lainnya juga sudah menyiapkan rumah sakit darurat. Adapun daerah yang sudah menyiapkan rumah sakit darurat yaitu Kota Mataram di gedung LPMP sebanyak 34 kamar, Lombok Barat di gedung LPP sekirar 20 kamar, Lombok Timur di Rumah Sakit Labuan Haji 50 kamar, Dompu di Rumah Sakit Pratama Manggalewa dan Kabupaten Bima di Rumah Sakit Sondosia. Rata – rata rumah sakit darurat di kabupaten/kota sudah beroperasi.(azm)

No Comments

Leave a Reply