Mataram (Global FM Lombok)- Penanganan kasus korupsi jual beli jabatan di Kementerian Agama Jawa Timur periode 2018-2019 oleh KPK yang menjerat Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi dinilai tak berpengaruh terhadap suara PPP di NTB. Kasus yang menimpa Romi dinilai sebagai kasus individu yang tidak memiliki sangkut paut dengan partai yang dipimpinnya. terlebih Romi kini sudah berhenti dari menjabat sebagai Ketua Umum PPP Pasca di-OTT,
Wakil Ketua DPW PPP NTB TGH Hazmi Hamzar kepada Global FM Lombok di Mataram mengatakan, pasca Romi di-OTT oleh KPK dan menjadi tersangka dugaan kasus korupsi jual beli jabatan, pihak DPP PPP langsung memberi arahan kepada jajaran pengurus partai di bawah untuk terus bekerja di masa pemilu ini. Semua calon anggota legislatif diminta untuk tetap berkampanye merebut hati pemilih menjelang hari pemungutan suara.
“ Ini person ya, ini pribadi sekali, tidak bisa menjadi kesalahan partai. Dari itulah partai langsung mengambil sikap memberhentikan sementara, dari partai langsung memberi tahu ke kita supaya kita jangan terhalang oleh keadaan ini. Silahkan seluruh kita yang ada di daerah jalan, dan seluruh. Ini menjadi pelajaran buat semua kalau suatu yang sifatnya pelanggaran hukum itu tidak akan melibatkan partai,” kata Hazmi.
Hazmi Hamzar yakin tersangkutnya Romi dalam kasus hukum tidak akan menggerus suara pasangan Jokowi-Amin di NTB, karena masalah politik tidak bisa ditentukan oleh satu orang saja. Justru ia melihat pasangan Jokowi-Amin mendapat dukungan dari masyarakat lantaran tidak membela Romi yang terjerat kasus dugaan korupsi, meskipun yang bersangkutan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).(ris)
No Comments