Mataram ( Global FM Lombok)- Angka kematian ibu dan bayi di provinsi NTB tergolong masih cukup tinggi. Terhitung angka kematian ibu melahirkan di NTB mencapai 356 orang per 100 ribu, sementara angka kematian bayi sebanyak 58 per 1000 kelahiran hidup. Hal itu merupakan data pada tahun 2015 lalu. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi itu, antara lain masih banyaknya perkawinan usia dini di masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Provinsi NTB Wahyudin kepada Global FM Lombok Sabtu ( 28/5). Dia mengatakan, perkawinan usia dini sering meningkatkan resiko pendarahan ibu melahirkan. Karena itu idealnya usia perkawinan untuk perempuan di usia 21 tahun keatas serta laki-laki di usia 25 tahun keatas untuk membentuk keluarga yang berkualitas.
Wahyudin mengatakan, BPS NTB melakukan survey tingkat kematian ibu dan anak serta tingkat perkawinan dini pada periode tertentu. Data yang dihasilkan juga di berikan kepada pemerintah daerah sebagai sebuah acuan. Dia menyarankan agar pemerintah lebih gencar melakukan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan untuk mengurangi kasus-kasus kematian ibu dan bayi di NTB.(ris)-
No Comments