Kanker Payudara di Lombok Timur Tinggi, Penderita Banyak ke Dukun

Global FM
22 Jun 2016 16:15
2 minutes reading
kanker payudara

kanker payudara

Mataram ( Global FM Lombok)- Kasus kanker payudara di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dinilai sangat tinggi. Namun angka pastinya belum diketahui karena data ril dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas belum ada. Ironisnya, banyak penderita kanker payudara yang pergi berobat ke dukun karena penyakit ini dianggap sebagai penyakit kiriman atau santet.

Ha itu disampaikan Koordinator Program LSM Mampu Bakti Provinsi NTB Nurul Jannah kepada Global FM Lombok Rabu (22/06) siang. Nurul Jannah mengatakan, pihaknya membina sepuluh kelompok di tujuh kelurahan di tiga desa. Setaip bulannya sebanyak tiga hingga empat warga yang mengadukan penyakit kanker payudara ke Program Mampu Bakti.

“Lombok Timur menurut kami sudah pada posisi zona merah kanker payudara. Sepanjang tahun 2015, dari 10 kelompok yang kami dampingi di 7 kelurahan 3 desa, setiap bulan kami menerima 3 –  4 pengaduan kasus pengaduan kanker payudara. Masalahnya bukan hanya pada akses layanan kesehatan, namun masih kuatnya pemahaman bahwa kanker payudara adalah penyakit kiriman manusia. Konsekwensinya adalah dengan mendatangi dukun” kata Nurul Jannah Rabu ( 22/06).

Nurul Jannah mengatakan, karena tidak adanya data yang pasti terkait jumlah penderita kanker payudara membuat persoalan ini dianggap tidak prioritas pemerintah. LSM Mampu Bakti berencana membuat pendataan kasus kanker payudara di Lombok Timur yang nantinya akan menjadi acuan perumusan anggaran dan program yang harus dilakukan oleh pemertintah daerah.

Tahun ini, pihaknya berencana akan mengumpulkan sebanyak 100 penderita kanker payudara di Lombok Timur agar para penderita bisa saling memberi informasi dan motivasi terkait pentingnya pengobatan medis untuk kanker. “ Kami juga ingin menghadap ke pimpinan komisi kesehatan dan kesejahteraan sosial DPRD NTB agar ada anggaran yang mendukung gerakan sehat bagi penderita kanker payudara ini” katanya (ris)-

 

No Comments

Leave a Reply