Mataram (Global FM Lombok)-Kalangan DPRD NTB tidak sepakat dengan rencana pemprov NTB yang akan menjual asset daerah yang berada di Bandara Internasional Lombok (BIL) kepda PT Angkasa Pura I . Aset pemprov NTB di bandara tersebut dalam bentuk apron, taxiway, helipad dan lain-lain. Kalangan dewan berpendapat, APBD NTB tidak dalam posisi defisit, sehingga opsi menjual asset adalah kebijakan yang keliru.
Anggota komisi IV bidang infrastruktur DPRD NTB Ruslan Turmudzi Kamis (8/1) mengatakan, opsi penjualan asset daerah bisa saja dilakukan asalkan tidak seluruhnya. Ada beberapa aset yang akan memberikan keuntungan bagi daerah nantinya seperti investasi taxiway maupun apron itu. Sehingga, pemerintah daerah disarankan untuk tetap berinvestasi di BIL.
“Oleh karena pemerintah daerah tidak dalam kondisi defisit APBD, kita tidak perlu tergesa-gesa untuk memberikan sebuah persetujuan” katanya.
Menurut politisi PDIP ini, ada baiknya pemprov NTB melihat beberapa aspek sebagai bahan pertimbangan yang meliputi aspek politis, aspek kewenangan serta aspek bisnis. Jika di BIL tidak ada aset milik pemerintah daerah, maka tidak ada hak dan kewenangan pemda di BIL. Untuk bisa masuk di otoritas pengelolaan bandara, tentunya pemprov NTB harus tetap menjalin kerjasama dengan BUMN tersebut. “ Jika tidak memperhatikan yang tiga ini maka kita akan asing di rumah sendiri” katanya.
Sementara, ketua komisi III DPRD NTB Johan Rosihan mengatakan, jika aset pemprov NTB dijual kepada PT AP, maka uang tersebut akan habis terserap di APBD. Daripada menerima tawaran PT AP menjual aset daerah, pemprov NTB justru didesak memperjelas bentuk kerjasama investasi antara pemprov NTB dengan PT AP I. “ Ini bukan persoalan uang, karena kita tidak kekurangan uang. ngapain kita jual aset? “ katanya.
Pemprov NTB memiliki aset di BIL saat bandara tersebut dalam proses pembangunan. Pemprov NTB menginvestasikan anggaran hampir Rp 110 miliar di BIL melalui persetujuan DPRD NTB. Kini, nilai aset tersebut sudah lebih dari Rp 114 miliar sesuai dengan perhitungan tim appraisal.(ris)-
No Comments