Jumlah Positif DBD di Provinsi NTB Mencapai 249 Kasus, Empat Meninggal

Global FM
8 Feb 2019 16:48
2 minutes reading

dr. Nurhandini Eka Dewi

Mataram (Global FM Lombok)- Tahun 2019 ini merupakan puncak siklus 10 tahunan kasus Demam Berdarah Dangue (DBD). Setiap puncak DBD akan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Selama Januari – awal Februari 2019 ini, jumlah kasus yang positif DBD di Provinsi yaitu sebanyak 249 kasus.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi kepada Global FM Lombok Jum’at (8/1) di Mataram. Ia mengatakan, kasus yang paling banyak terjadi di Kabupaten Lombok Barat yaitu sebanyak 105 kasus. Dari jumlah ini yang positif sebanyak 73 kasus. Dari ratusan kasus DBD yang terjadi di daerah ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia yaitu dua orang di Bima dan dua orang di Dompu.

“Lombok Barat itu suspect 105, namun yang positif 73, contohnya seperti itu. Suspectnya lebih tinggi, namun yang positif DBD sebanyak 249 dari Januari sampai awal Februari seluruh NTB. Yang pertama, tahun ini adalah puncak 10 tahunan. Kedua saya ingin masyarakat itu harus memperhatikan masalah DBD ini,” kata  Nurhandini Eka Dewi, Jum’at.

Meningkatnya kasus DBD di Provinsi NTB karena masyarakat belum menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Gerakan 3M yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas belum dilakukan dengan maksimalkan. Padahal, gerakan tersebut sangat efektif untuk membasmi jentik nyamuk.

Ditegaskan Eka, dengan ratusan warga yang positif DBD ini Provinsi NTB belum bisa disebut Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena untuk status KLB, kasus DBD bisa mencapai angka 3.000 lebih. Tahun 2018 lalu, jumlah kasus DBD disebut paling rendah selama lima tahun terakhir yaitu sebanyak 827 kasus dalam setahun.

Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri jika mengalami panas tinggi serta ada bintik-bintik merah pada tubuh.(azm)-

 

No Comments

Leave a Reply