Mataram (Global FM Lombok) – – Kesembuhan pasien positif coronavirus disease (Covid-19) di Kota Mataram terus meningkat. Hal tersebut salah satunya tergambar dari peningkatan persentase kesembuhan yang tercatat Satgas Covid-19 Provinsi NTB, di mana Kota Mataram disebut menjadi penyumbang terbesar angka kesembuhan tersebut.
“Kota Mataram menjadi indikator, karena kita memang yang paling banyak kasusnya. Jadi apapun yang tergambarkan di Provinsi, itu menjadi representasi kita juga,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa. Berdasarkan catatan pihaknya, persentase kesembuhan pasien tersebut bahkan ada di atas 96 persen. “Jadi memang cukup besar,” sambungnya.
Dicontohkan, pada 23 Mei lalu Satgas Covid-19 Provinsi NTB mencatat adanya penambahan pasien sembuh di Kota Mataram mencapai 16 orang dengan penambahan kasus positif 15 orang. Sedangkan pada 22 Mei jumlah yang tercatat jauh lebih besar, yaitu 47 orang pasien dinyatakan sembuh dengan 15 orang pasien positif baru.
Dengan begitu jumlah pasien sembuh harian masih melebihi jumlah penambahan kasus setiap harinya. Di sisi lain, beberapa kendala administrasi disebut Nyoman sempat menjadi persoalan tersendiri untuk pencatatan pasien Covid-19 yang sembuh setelah menjalani perawatan.
“Ini sebenarnya persoalan lama, karena banyak pasien yang sudah sembuh tapi belum selesai secara adiministrasi sehingga dianggap masih dirawat. Itu kemarin yang kita evaluasi lagi bersama Satgas Provinsi, bahwa sebetulnya sudah banyak yang sembuh dan mulai beraktivitas, tapi karena belum selesai administrasi mereka dianggap seolah-olah masih menjalani perawatan,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Kota Mataram tersebut.
Meningkatkan persentase kesembuhan pasien menurutnya tidak terlepas dari upaya Pemkot Mataram memaksimalkan treatmen sebagai bagian dari upaya penangangan pandemi Covid-19 berbasis 3T (testing, tracing, treatment). “Antara lain kita tempatnya di ruang isolasi yang sarana-prasarananya lengkap, dan juga isolasi mandiri yang terkelola dengan baik di dua hotel yang kita siapkan,” jelasnya.
Kendati demikian, sampai saat ini Kota Mataram masih masuk dalam zona oranye pandemi Covid-19. Menurut Nyoman hal tersebut disebabkan masih tingginya persentase kematian pasien sampai saat ini. “Angka kematian kita sebetulnya masih di atas rata-rata nasional. Karena itu kita masih zona oranye,” ujarnya.
Satgas Covid-19 Provinsi NTB mencatat sampai dengan 23 Mei 2021 total pasien konfirmasi positif yang meninggal di Kota Mataram mencapai 164 orang dari total kasus mencapai 3.710 orang. Dari jumlah tersebut 3.444 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 102 orang masih menjalani perawatan. (ris/bay/azm)
No Comments