Praya (Global FM Lombok)- Wakil Presiden Jusup Kalla meminta kepada Gubernur NTB, TGH. M Zainul Majdi untuk mencari tanaman alternatif lain bagi petani agar tidak terlalu banyak menanam tembakau. Hal itu terkait dengan kampanye pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok karena tidak baik bagi kesehatan.
Hal itu dikatakan Wakil Presiden Jusup Kalla, Kamis (5/7) siang di Praya. Menurutnya, petani tidak bisa berhenti menanam tembakau kalau belum ada tanaman penggantinya. Ia mengatakan, di seluruh Indonesia sekarang ini masih banyak petani yang menanam tembakau. Namun hal itu menjadi kontroversi di daerah lantaran pemerintah sedang mengkampanyekan anti rokok. Menurutnya, pemerintah tidak sepenuhnya melarang masyarakat untuk merokok. Akan tetapi, meminta agar jumlahnya dikurangi.
“Kita tidak melarang 100 persen. Tapi jangan terlalu banyak merokok begitu kan. Nanti pak gubernur, kepala desa carikan tanaman yang lebih baik daripada tembakau. Tidak bisa dilarang sebelum ada penggantinya kan. Jadi di Indonesia di mana-mana tanam tembako ya”,terangnya.
NTB merupakan salah satu provinsi yang mampu memasok kebutuhan rokok nasional sampai 80 persen. Artinya, cukup banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari usaha musiman tersebut. NTB juga mendapatkan jatah ratusan milyar Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kabupaten penyumbang tembakau terbesar adalah kabupaten Lombok Timur. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang menggeluti usaha tembakau di sana tahun lalu mencapai 11 ribu KK. Sementara di Lombok Tengah jumlahnya mencapai lima ribuan KK, serta ratusan KK di Lombok Barat dan Lombok Utara. (Dha)-
No Comments