Jika Sudah Mandiri, Sebaiknya Masyarakat Keluar Sebagai Peserta PKH

Global FM
4 Jan 2020 07:24
3 minutes reading
Bupati Lobar bersama puluhan warga yang menyatakan diri keluar sebagai penerima PKH. (Global FM Lombok/her)

Giri Menang (Global FM Lombok) – Banyak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi NTB sebenarnya sudah masuk kategori mandiri dan mampu secara ekonomi. Bagi masyarakat yang merasa sudah mandiri, sebaiknya mereka mengundurkan diri dari kepesertaan PKH untuk selanjutnya dialihkan ke keluarga yang berhak menerimanya.

Seperti yang terlihat di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat (Lobar), ada 20 orang peserta PKH yang menyatakan diri keluar sebagai penerima PKH. Mereka rata-rata beralasan karena sudah mandiri. Keluarnya peserta PKH atau dinyatakan sebagai graduasi ini, disampaikan melalui kegiatan Prosesi Graduasi Sejahtera Mandiri dan Launching Program Pengembangan SDM PKH di Halaman Kantor Camat Lembar, belum lama ini.

Salah seorang penerima PKH yang menyatakan diri keluar dari peserta adalah Muhsinin (35) dari Dusun Kesamik Rempek Desa Labuan Tereng. Dirinya keluar sebagai peserta PKH karena sudah mampu dan mandiri. Kendati sebagai pengusaha pembuatan batu bata, Muhsinin sadar, tanpa paksaan untuk tidak lagi sebagai peserta PKH.“Ada lagi yang lebih berhak menerima dan saya sadar, tanpa paksaan untuk keluar dari peserta PKH. Alhamdulillah saya sudah mandiri,” sebut Muhsinin usai menerima sertifikat graduasi kesejahteraan mandiri.

Baca Juga : Sudah Tidak Memenuhi Syarat Lagi, Ribuan Penerima Dana PKH Dikeluarkan

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid memberi apresiasi kepada 20 orang yang penuh kesadaran tinggi dan tanpa paksaan untuk keluar sebagai peserta penerima PKH di Kecamatan Lembar.“Saya sendiri tergugah untuk menyatakan bahwa, dalam hidup ini yang namanya konsep keberkahan termaktub dalam ajaran agam Islam,” jelas Bupati.

Bupati mencontohkan, warganya yang pertama kali menyatakan diri keluar dari peserta PKH. Disebutkan, warga tersebut dikenal dengan sebutan JuPe (Juragan Pecel) dari Desa Duman, Kecamatan Lingsar. Keluarnya JuPe dari peserta PKH, justru lebih membawa berkah, karena sempat diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara.“Ini sebuah penghargaan dan salah satu contoh paling nyata yang harus kita tanam dari apa yang namanya keberkahan dan rizki,” kata bupati mengingatkan.

Baca Juga : Warga Tuntut Penyaluran PKH di Loteng Tepat Sasaran

Sementara itu, Plt Kadis Sosial Lobar, H. Mahyudin menyatakan keluarnya 20 orang peserta PKH di Kecamatan Lembar ini, artinya mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk mendalami kebutuhan hidupnya. Diharapkan kesadaran tanpa paksaan ini akan menjadi motivasi bagi peserta PKH lain untuk terus berusaha, meningkatkan semangat berusaha, sehingga pendapatan keluarga bermuara pada keluarga yang mandiri. Kata Asisten III Setda Lombok Barat ini, saat yang sama juga dirangkai dengan pembagian 70 paket santunan bagi lansia dan anak yatim. Harapannya, peserta PKH yang lain menjadi termotivasi, dan secara bertahap mereka bisa tergraduasi. (her)

2 Comments

Leave a Reply