Mataram (Global FM Lombok)-PT Angkasa Pura dikabarkan mengajukan penawaran untuk membeli asset milik pemerintah provinsi NTB di Bandara Internasional Lombok (BIL) berupa fasilitas apron, peralatan pelayanan darat pesawat udara (GSE), helipad serta taxiway. Dana penyertaan modal pemprov NTB di BIL berjumlah Rp 110 miliar. Jika pemprov akan melepas asset tersebut, maka DPRD NTB akan melakukan kajian.
Wakil ketua DPRD NTB TGH Mahally Fikri kepada Global FM Lombok Selaa (11/11) mengatakan, jika melepas asset membawa keuntungan bagi daerah, maka dewan akan menyetujui pelepasan asset tersebut. Namun sebaliknya, dewan sulit memberikan persetujuan jika kalkulasi menunjukkan adanya kerugian.
“DPR juga tentu untuk memberikan persetujuan kepada pemerintah daerah atas keputusannya perlu juga melakukan kajian. Ketika melepas asset itu membawa keuntungan maka kita juga setuju” ujar Mahally.
Mahally mengatakan, komisi III DPRD NTB nantinya akan melakukan kajian terhadap efektifitas investasi besar yang telah ditanamkan di BIL. Sejak beroperasinya BIL akhir 2011 lalu, pemerintah NTB memang belum menerima profit dari penyertaan modal yang dilakukan. Legislatif periode yang lalu juga sering mempertanyakan model kerjasama pemprov NTB dengan PT AP terkait dengan pembagian hasil.(ris)-
No Comments