Jika Konsumen Sadar, Bisnis Obat Palsu Akan Mati Dengan Sendirinya

Global FM
27 Nov 2016 23:15
2 minutes reading
Dr. Firmansyah

Dr. Firmansyah

Mataram (Global FM Lombok)- Pemerhati Ekonomi Universitas Mataram Dr. M. Firmansyah mengatakan, salah satu faktor yang membuat bisnis obat palsu dan ilegal masih marak ditemukan saat ini karena permintaan terhadap obat masih tetap ada. Karena itu salah satu cara untuk mematikan bisnis obat palsu dan ilegal adalah dengan menyadarkan konsumen bahwa yang mereka beli itu justru berisiko bagi kesehatannya.

Firmansyah kepada Global FM Lombok mengatakan, peredaran obat palsu dan ilegal di NTB memiliki banyak faktor pendorong, karena multi fenomena yang menyangkut aspek sosiologis, psikologis maupun ekonomi. Persoalan ekonomi yang semakin sulit membuat sebagian orang bekerja dengan memutus kompas guna meraup untung yang setinggi-tingginya, termasuk dalam hal produksi obat-obatan.

Dia mengatakan,  dari produsen hingga distributor obat-obatan palsu ini cenderung mencari margin keuntungan, karena menggunakan bahan-bahan yang tidak tepat. Karena itu Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) yang memiliki kewenangan dan menjadi garda terdepan  untuk menghentikan bisnis obat ilegal ini agar perannya ditingkatkan. Peningkatan BB POM menyangkut  sumber daya manusia, skala kerja,  serta kemampuannya sehingga aksinya di lapangan bisa menjadi harapan konsumen. Selain itu sanksi bagi pelaku pembuat atau penyalur obat ilegal ini agar ditindak secara tegas sehingga memberi efek jera.

Firmansyah mengatakan, tren penjualan barang secara online memang menjadi sebuah keniscayaan, termasuk penjualan obat-obatan ini. Namun yang terpenting adalah, bagaimana upaya pemerintah untuk menyaring dan bertindak agar obat-obatan yang ilegal dan palsu itu tidak sampai ke tangan konsumen, karena itulah tugas negara melindungi konsumen.(ris)

No Comments

Leave a Reply