Mataram (Global FM Lombok)-
Perum Bulog NTB meminta masyarakat untuk tidak panik terhadap adanya kenaikan bahan pangan di pasaran. Pasalnya stok pangan seperti beras dan jagung di NTB tetap aman hingga Maret tahun 2025. Psikologis pasar harus tetap terjaga karena stok pangan di gudang-gudang Bulog di NTB tetap aman.
Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog NTB Raden Guna Dharma mengatakan, stok beras di gudang Bulog NTB sebanyak 62.000 ton setara beras. Begitu juga stok jagung sebanyak 62.000 ton. Bulog melakukan pengadaan jagung yang dipanen petani sesuai dengan penugasan pemerintah. Istimewanya, pengadaan jagung ini hanya dilakukan di NTB, tidak ada di provinsi lainnya.
“Jangan khawatir, untuk NTB stok kita sudah 62 ribu ton setara beras, kemudian jagung juga 62 ribu ton. Luar biasa saya pikir untuk tahun ini NTB, pemerintah baru melakukan pengadaan jagung khusus di NTB, provinsi lain tidak ada. Stok jagung hanya di NTB,”kata Raden Guna Dharma kepada wartawan, Kamis (8/8) kemarin.
Selanjutnya untuk mengantispasi kekeringan dan rawan pangan di NTB, Bulog tetap melakukan pengadaan gabah atau beras pada musim panen kedua ini dengan skema komersial meskipun saat ini harga gabah sudah naik. Bulog mengaku tak akan menggunakan harga acuan pemerintah (HAP) dalam menyerap gabah petani, sebab hal itu membuat harga beras tak akan terkontrol.
“Supaya juga mensejahterakan petani, kami menggunakan skema komersial. Hari ini harga gabah sudah hampir Rp7500 per kg, tetap kita beli dengan skema komersial untuk cadangan stok kita di NTB” ujarnya.
Ia menegaskan, ketahanan stok pangan di NTB sampai dengan bulan Maret 2025 karena Bulog memiliki penugasan bantuan pangan dan penyaluran beras SPHP. Selanjutnya pada musim panen awal tahun mendatang, Bulog akan melakukan penyerapan lagi untuk memastikan ketahanan pangan dalam daerah terjamin.
“Masyarakat tak perlu panik. Kita tetap melakukan operasi pasar tiap hari dengan DKP maupun dengan Biro Ekonomi. Untuk tahun ini aman-aman saja,” katanya.
Untuk diketahui, perkembangan harga rata-rata barang kebutuhan pokok di Provinsi NTB sesuai dengan data yang disajikan oleh Dinas Perdagangan Provinsi NTB per 8 Agustus 2025 menunjukkan harga beras medium dari Rp12.792 per kg hingga Rp14.000 per kg. Kemudian harga beras premium dari Rp14.000 per kg hingga Rp16.000 per kg. Adapun rata-rata penjualan beras SPHP sebesar Rp12.268 per kg.(ris)
No Comments