Mataram (Global FM Lombok) – Jumlah anak di Kota Mataram yang terpapar virus corona terus mengalami peningkatan. Masifnya penularan dikhawatirkan menimbulkan efek negatif pada perkembangan anak. Mobilitas keluar rumah perlu dikurangi. Orangtua harus memiliki rasa tanggungjawab untuk melindungi anak dari ancaman wabah.
Data Dinas Kesehatan Kota Mataram sampai tanggal 20 Januari menunjukkan, jumlah anak terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 129 orang. Dua orang di antaranya meninggal dunia. Anak yang terpapar virus corona usia rentan di bawah 1 tahun sebanyak 13 orang. Usia 1-4 tahun sebanyak 21 orang. Usia 5-9 tahun sebanyak 19 orang. Usia 10-14 tahun sebanyak 26 orang. Dan, usia 15-19 tahun 50 orang
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram, Dra. Hj. Dewi Mardiana Ariany prihatin dengan semakin bertambahnya jumlah anak yang terpapar virus corona. Peningkatan kasus tidak terlepas dari aktivitas atau mobilitas orangtua, sehingga aktivitas keluar rumah itu perlu dikurangi demi mengurangi risiko terpapar Covid-19.
Pergerakan jumlah kasus terus meningkat sangat mengkhawatirkan. Menurut Dewi, kemampuan orangtua dibutuhkan untuk melindungi putra – putri mereka. Untuk pencegahan maupun penanganan tidak bisa sepenuhnya diserahkan ke pemerintah atau dalam hal ini Tim Gugus Tugas. Perlu kesadaran orangtua melindungi anak dan keluarga mereka. Minimal mengurangi pergerakan keluar rumah serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Ndak cukup hanya diserahkan ke tim gugus tugas saja. Orangtua juga berkewajiban melindungi anak – anaknya,” katanya mengingatkan.
Bagi anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 diberikan bantuan berupa vitamin serta kebutuhan lainnya. Sosialisasi secara langsung tentang bahaya virus corona tidak bisa dilakukan, karena mengumpulkan orang dalam jumlah banyak agak susah. (cem)
No Comments