Jaga Inflasi, BI NTB Gelar Tanam Cabai untuk Perluasan Klaster Komoditas Pangan di Sumbawa

Global FM
21 Sep 2024 10:46
2 minutes reading

Sumbawa (Global FM Lombok)-

Sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi dari sisi supply ataupun ketersediaan pasokan, Bank Indonesia secara konsisten memperluas pengembangan klaster komoditas pangan unggulan.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat memperluas klaster binaannya khusus untuk komoditas cabai di Kabupaten Sumbawa melalui Kelompok Tani Ai Ramena di Desa Buin Baru Kecamatan Buer.

Pada kesempatan ini, Bank Indonesia mengembangkan demplot cabai di Kelompok Tani Ai Ramena melalui penanaman cabai di lahan seluas 1 Hektare.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap dalam sambutannya mengatakan, dalam pelaksanaan program ini, ditempuh beberapa tahapan, yaitu peningkatan Kapasitas Kelompok Tani melalui berbagai pelatihan seperti pelatihan pertanian organik dan penguatan kelembagaan, penyadaran dan perubahan paradigma petani melalui studi tiru.

Selanjutnya Peningkatan Akses Korporasi Kelompok Tani melalui perluasan akses pasar, baik kepada pedagang besar maupun UMKM lokal; serta Peningkatan Akses Pembiayaan kepada lembaga keuangan dalam rangka peningkatan akses permodalan.

Bank Indonesia berharap dapat berkontribusi aktif dalam pengendalian inflasi komoditas pangan khususnya komoditas cabai di Pulau Sumbawa dari sisi ketersediaan pasokan.

”Kami berharap inisiasi yang telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia ini dapat direplikasi oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholder lainnya dalam pengembangan komoditas ketahanan pangan di Provinsi NTB khususnya di Pulau Sumbawa,” ujar Berry.

Lebih lanjut, untuk mendukung pengendalian inflasi khususnya strategi ketersediaan pasokan, program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani melalui pengembangan pertanian organik dan optimalisasi pemanfaatan limbah dan kotoran hewan.

Sehingga nantinya kegiatan itu dapat menekan biaya produksi petani serta peningkatan produktivitas hasil pertanian. Pertanian organik dan pertanian terintegrasi ini juga diharapkan dapat turut berkontribusi pada pengembangan Sustainable Development Goals (SDGs).(r)

No Comments

Leave a Reply