Yogyakarta (Global FM Lombok)- Ada banyak tempat di Indonesia yang berhasil disulap menjadi destinasi unggulan oleh tangan-tangan kreatif. Dari tempat yang dulunya kumuh dan tidak menarik menjadi satu tempat yang keren dan dikunjungi oleh banyak orang setiap harinya. Salah satunya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kampung Wisata Kali Gajah Wong.
Wisata Kali Gajah Wong terletak di Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo. Kampung Wisata ini berdekatan dengan batas wilayah Kecamatan Kotagede. Objek dan daya tarik wisata ini banyak diminati dan dikunjungi oleh wisatawan terutama anak-anak. Dahulu, tempat wisata ini adalah tempat yang kumuh, tempat pembuangan sampah. Namun kini, wajahnya berubah 180 derajat.
Obyek wisata yang paling di minati antara lain di kawasan Objek Wisata Bendhung Lepen dan Dermaga Cinta. Kawasan ini merupakan kawasan wisata yang dikelola oleh masyarakat sekitar, yang semula dari Kali Gajah Wong, kemudian dikelola masyarakat menjadi obyek wisata selokan yang penuh ikan.
Tidak hanya Bendhung Lepen, di Kelurahan Giwangan terdapat objek wisata Dermaga Cinta yang terletak disamping Bendhung Lepen. Dermaga Cinta merupakan objek wisata yang terfokus pada kawasan Kali Gajah Wong. Terdapat beberapa sarana wisata di Dermaga cinta salah satunya kapal air.
Kampung wisata Kali Gajah Wong juga terdapat salah satu kampung unik yaitu kampung kelengkeng. Kampung kelengkeng merupakan salah satu dari sekian kampung di Kelurahan Giwangan yang membudidayakan buah kelengkeng. Pohon kelengkeng yang tertanam di Kampung Kelengkeng sekitar 200 pohon yang menjadi daya tarik wisatawan.
Para jurnalis yang tergabung dalam wartawan ekonomi NTB itu juga berkesempatan melihat secara langsung perubahan sungai Gajah Wong menjadi lokasi wisata terkenal. Bantaran sungai yang dulu dikenal kumuh, kini diubah menjadi kolam ikan warba warni.
Kepala Perwakilan BI NTB, Heru Saptaji mengatakan, desa wisata di NTB harus banyak belajar dari keberadaan desa wisata di Yogyakarta. Kolaborasi serta komitmen yang kuat lintas pemangku kepentingan dan masyarakat menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan desa wisata.
Hal itu menjadi kesimpulan atas keberhasilan sejumlah desa di Yogyakarta membangun desa wisatanya.
“Pada intinya kunjungan kami ingin mendaptkan wawasan, gambaran bagaimana suatu kampung wisata bisa dibangun secara integrasi dengan baik,” ungkap Heru.
Sepanjang sungai di kelurahan Giwangan diisi dengan berbagai jenis ikan dalam jumlah banyak, yang dijaga bersama-sama dengan warga. Wisata sungai ini ditambah dengan pengadaan fasilitas wisata yang dibangun dari limbah dan sampah.
Perekonomian warga di kelurahan ini juga meningkat signifikan sehingga mampu menurunkan kemiskinan hingga 50 persen. “Kita punya banyak destinasi di NTB, misalnya Bilebante, Narmada dan lainnya itu bisa dikelola lebih baik lagi,” tegas Heru.(ris)
No Comments