Inilah Daerah-daerah di NTB yang Berada di Level Awas dan Waspada Kekeringan Meteorologis

Global FM
1 Jul 2024 18:25
3 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok)-

Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juni 2024 secara umum dalam kategori rendah yaitu 0 – 50 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Juni 2024 di wilayah NTB umumnya didominasi kategori bawah normal.

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya bervariasi mulai dari kategori sangat pendek yaitu 1 – 5 hari tanpa hujan hingga ekstrem panjang yaitu lebih dari 60 hari tanpa hujan. HTH terpanjang terjadi di Pos Hujan Sape, Kabupaten Bima sepanjang 69 hari.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Ni Made Adi Purwaningsih mengatakan, pada dasarian I Juli 2024 (1 – 10 Juli 2024) peluang curah hujan diprediksi sangat rendah. Potensi curah hujan dengan intensiatas di atas 20mm/dasarian diprediksi terjadi di sebagian kecil wilayah NTB diantaranya, wilayah Kota Mataram, sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, sebagian Kabupaten Lombok Tengah, sebagian Kabupaten Sumbawa bagian Selatan, serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Bima dengan probabilitas di bawah 70 persen.

“Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi Waspada dan Awas yang terjadi di sejumlah daerah,” kata Ni Made Adi Purwaningsih dalam keterangannya, Minggu (30/6) kemarin.

Indikasi kekeringan meteorologis level Awas terdapat di sejumlah wilayah misalnya di Kecamatan Kilo, dan Pajo Kabupaten Dompu. Kemudian di Kabupaten Bima meliputi Kecamatan Belo, Lambitu, Palibelo, dan Sape, Kota Bima terdapat di Kecamatan Raba, kemudian Kabupaten Lombok Timur terdapat di Kecamatan Kecamatan Sambelia, Lombok Utara di wilayah Bayan, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Labuhan Badas, serta Unter Iwes dan di Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Jereweh.

Begitu juga level waspada terdapat di sejumlah kecamatan yang tersebar di sebagian besar kabupaten di NTB. Misalnya Kecamatan Huu, Manggalewa, dan Woja Dompu, Kecamatan Sanggar dan Soromandi di Kabupaten Bima, Kecamatan Sekotong Lombok Barat, Kecamatan Praya Barat, dan Pujut, Lombok Tengah.

Sementara itu di Lombok Timur, level waspada kekeringan terdapat di Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Keruak, Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sikur, dan Kecamatan Suela. Sedangkan di Lombok Utara ada di Kecamatan Gangga, di Kabupaten Sumbawa meliputi Kecamatan Alas, Buer, Empang, Moyo Utara, Rhee serta Sumbawa Barat meliputi Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, dan Maluk.

Ia mengatakan, saat ini seluruh wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

“Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan,” imbaunya.(ris)

 

No Comments

Leave a Reply