Mataram (Global FM Lombok)-Berdasarkan hasil pemantauan harga hingga Jumat (25/7) pagi, inflasi di provinsi NTB diperkirakan bisa relative lebih rendah dari prediksi awal. Prediksi Bank Indonesia yang masuk dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB, inflasi pada lebaran ini pada kisaran 0,7 sampai 0,8 persen.
Hal itu disampiakan Analis Ekonomi Kantor Perwakilan BI NTB Petrus Endria Effendi kepada Global FM Lombok Jumat (25/7) siang. Dia mengatakan, perkiraan inflasi dengan kisaran 0,7 hingga 0,8 persen didasarkan pada pergerakan harga hingga minggu keempat bulan Juli yang tidak menunjukkan lonjakan harga seperti yang terjadi pada awal puasa.
Kenaikan hargga pada minggu keempat bulan Juli ini lebih didorong oleh kenaikan harga daging sapi dan ayam. Sedangkan penurunan harga terjadi pada komoditas ikan-ikanan, cabai rawit serta bawang merah.
Dalam rilis sebelumnya, BI memaparkan data-datanya yaitu hingga akhir bulan Juli 2014, inflasi NTB diperkirakan berada pada kisaran 0,85 – 0,95 persen. Peningkatan permintaan komoditas menjelang lebaran menjadi penyebab utama kenaikan harga barang-barang.
Adanya gaji ke-13 pegawai negeri juga meningkatkan permintaan akan barang-barang terkait persiapan Hari Raya Idul Fitri. Namun adanya arus mudik warga dinilai juga cukup menekan permintaan bahan makanan. (ris)-
No Comments