Impor Bawang Putih dari China Disetop, Harga Melonjak Naik

Global FM
6 Feb 2020 08:32
3 minutes reading
Salah satu pedagang bawang putih di pasar tradisional (Global FM Lombok/azm)

Mataram (Global FM Lombok) – Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan menghentikan sementara impor bawang putih dari China. Hal ini merupakan langkah antisipasi pemerintah untuk penyebaran Virus Corona ke Indonesia.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Putu Selly Andayani mengatakan, kebijakan ini akan mempengaruhi harga pasar. Dimana saat ini saja, harga bawang putih eks impor sudah mencapai Rp 40 ribu per kg di Pasar Mandalika. Harga ini diprediksi akan terus terjadi kenaikan, mengingat produksi bawang putih di NTB tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Itu adalah bawang putih eks impor dari China. Itu sekarang di setop impor China. Kemarin harganya Rp 25 ribu sekarang ada yang Rp 60 ribu per kg. Khawatirlah kita. Orang Rp 60 ribu harganya,”kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Putu Selly Andayani.

Baca Juga : Harga Cabai Rawit Terus Alami Kenaikan

Diterangkan Selly, harga bawang putih eks impor biasanya hanya Rp 25 ribu per kg. Kondisi ini membuat pemerintah khawatir terhadap kenaikan harga di pasar. Dengan demikian, Dinas Perdagangan Provinsi NTB akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan terkait kesiapan bawang putih lokal. Selama ini, bawang putih eks impor cukup diminati oleh masyarakat karena harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan dengan harga bawang putih lokal.

“Tadi kami tanya sama kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan bicara masalah bawang lokal. Harus disiapkan bawang lokal, jangan dikirim dulu ke luar siapkan di pasar kita dulu,”ujarnya.

Sementara terkait dengan persediaan yang masih ada saat ini, Selly mengaku belum mengetahui secara pasti. Karena saat ini pihaknya akan memantau harga di pasar serta persediaan yang ada di distributor. Karena akibat dari mewabahnya Virus Corona ini, tidak saja bawang putih melainkan impor barang – barang lainnya juga dihentikan.

Baca Juga : Harga Cabai Melonjak Tak Bisa Diintervensi

“Persediaannya saat ini saya belum tahu, karena masih di cek di lapangan,”katanya.

Diharapkan, kebijakan ini hanya diberlakukan sementara waktu. “Mudah-mudahan ini kejadiannya sebentar tidak sampai terjadi yang menakutkan seperti tidak ada bawnag putih,”harap Selly.

Sementara itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB, Achris Sarwani menilai, pedagang jangan terlalu terburu-buru meningkatkan harga bawang putih karena persediaan masih mencukupi.”Stoknya seharusnya masih normal. Tapi kan namanya pedagang,”ujar Kepala BI Perwakilan NTB.

Melonjaknya harga bawang putih eks impor ini akan diprediksi sebagai penyumbang inflasi di NTB. Sehingga, langkah yang dilakukan yaitu TPID Provinsi NTB akan mencari sumber bawang putih yang lain selain China. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Langkah strategis yang harus dilakukan untuk menekan lonjakan harga ini yaitu dengan mengurangi perminataan.

Baca Juga : Disperindag Sulit Kendalikan Harga Bapok

“ Kami akan masuk bersama Kadis Perdagang baik di kota untuk langsung kea rah distributor melihat stoknya. Kalau memang itu sifatnya permanen harus ada strategi untuk mengurangi perminataan,”katanya.

Achris mengatakan, jika semua barang impor dari China dihentikan, maka harus ada pengganti produk-produk lokal yang lain. Namun jika tersebut tidak bisa dilakukan maka permintaan harus dilakukan.”Kalau tidak ada subtitusinya maka kita harus mengurangi konsumsi,”tutupnya. (azm)-

2 Comments

Leave a Reply