Mataram (Global FM Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB diminta untuk bersikap tegas dalam menindak pelaku perambahan hutan, serta mengevaluasi program penanaman jagung yang dilakukan secara massif. Permintaan itu disampaikan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB karena melihat kerusakan hutan di NTB sudah semakin parah.
Direktur Walhi NTB, Murdani mengatakan, luas hutan di NTB sebanyak 1 juta hektar. Dari jumlah itu, sekitar 78 persen hutan dalam keadaan rusak berat dengan sisa tutupan lahan sebesar 22 persen. Sementara laju kerusakannya tiap tahun sebesar 1,2 persen. Sehingga, diperkirakan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan, NTB sudah tidak lagi memiliki hutan.
Dia mengatakan, penindakan terhadap perusakan hutan ini baru menyasar sopir truk yang mengangkut kayu hasil perambahan hutan. Sementara cukong yang menjadi pemodal besar belum tersentuh. Disamping itu, program penanaman jagung diharapkan dievaluasi karena berkontribusi besar terhadap kerusakan hutan, terutama di pulau Sumbawa.
“Kalau pemerintah tidak segera berbenah, lalukan evaluasi secara menyeluruh, maka dalam kurun waktu 20 tahun ke depan akan semakin massif terjadi banjir. Akan lebih dahsyat bencananya karena tidak dilakukan penanganan bencana yang lebih menyeluruh. Dimana, penanganan yang saya maksudkan, pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap kebijakannya,” kata Murdani, Rabu (28/11)
Menurut Murdani, program penanaman jagung memang berdampak signifikan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Dompu. Tapi di sisi lain, program tersebut telah merubah fungsi hutan hutan lindung menjadi ladang jagung. Akibatnya, bencana banjir tidak bisa dihindari. Di samping itu, NTB banyak kehilangan mata air dari sekitar 702 sumber mata air puluhan tahun lalu, sekarang hanya tersisa sekitar 150 mata air.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Madani Provinsi NTB Mukarom mengatakan, lahan kritis secara umum di Provinsi NTB sekitar 578 ribu hektar atau 28 persen dari luas wilayah NTB. Namun sebanyak 316 ribu hektar hutan yang terbuka dan berubah menjadi semak belukar serta pertanian jagung.(ris)
No Comments