Hutan Lindung TNGR Rawan Kebakaran

Global FM
13 Oct 2019 19:40
2 minutes reading

Petugas BTNGR saat memadamkan api di lereng Gunung RInjani yang terbakar pekan lalu. (Suara NTB/ist_tngr)

Mataram (Suara NTB) – Selain jadi sasaran penggergahan, hutan lindung di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) rawan kebakaran.  Pekan kemarin, ratusan hektar kawasan hutan lindung Pesugulan Kecamatan Wanasaba Lombok Timur terbakar. Pihak Balai terus berupaya mengantisipasi pencegahan.

Kebakaran di kawasan Rinjani terjadi Jumat (4/10) lalu sekitar pukul 11.00 Wita.  Petugas TNGR pada Resort Kembang Kuning mendapatkan laporan dari masyarakat soal api yang melalap hutan di lereng puncak Selatan Rinjani. Kejadian ini menambah daftar kebakaran di kawasan TNGR, setelah beberapa kali terjadi di Kaki Gunung Rinjani di kawasan Sembalun, Lombok Timur.

Balai TNGR bekerja dengan masyarakat untuk mencegah kebakaran terulang. Jika kejadian kebakaran, Balai juga meminta informasi dari masyarakat untuk mempercepat upaya pemadaman.

“Kami  menyampaikan informasi kepada masyarakat yang telah memberikan informasi kebakaran. Sehingga upaya pemadaman segera dapat dilakukan dan tidak meluas. Untuk pencegahan, kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk perluasan ladang, agar tidak menjalar ke kawasan hutan,” kata Plt. Kepala Balai TNGR Ari Subiantoro, Jumat (11/10).

Berdasarkan hasil analisis, kawasan TNGR yang terbakar  dengan vegetasi berupa rumput savana, pohon Bak-bakan, Sentigi Gunung, Anggrek Gunung, Picanium, dan Pohon Cemara. Kebakaran diduga terjadi akibat aktivitas alam berupa pergesekan longsoran batu dari puncak Selatan Rinjani sehingga menimbulkan percikan api dan membakar rumput savana.

Sementara kejadian Jumat pekan lalu, berawal dari informasi masyarakat Desa Timbanuh yang melihat asap membumbung tinggi. Berdasarkan laporan tersebut, petugas TNGR langsung berkoordinasi dengan masyarakat untuk melakukan pemadaman. Tim gabungan pun dibentuk, 10 orang terdiri dari Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Petugas TNGR.

“Ada 8 orang MPA Desa Timbanuh dan Desa Pengadangan serta dua orang petugas TN Gunung Rinjani. Tim pun berangkat menuju lokasi kebakaran pada pukul 15.00 Wita,” ujarnya.

Untuk sampai ke lokasi kebakaran, tim membutuhkan waktu yang cukup lama, dikarenakan kondisi medan yang terjal dan sulit dilewati. “Sehingga tim sampai di lokasi yang terbakar keesokan harinya, Sabtu 5 Oktober,” ujarnya.

Saat tiba di lokasi kebakaran, tim segera melakukan pemadaman.

“Berkat usaha, doa dan kerja sama tim, api berhasil dipadamkan,” ujarnya. (ars)

No Comments

Leave a Reply