Mataram (Global FM Lombok) –Hujan lebat disertai dengan angin kencang yang terjadi di sebagian daerah di Provinsi NTB telah merusak puluhan rumah warga di Kabupaten Lombok Utara, NTB sejak Selasa (22/1) petang. Data yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, sebanyak 73 kepala keluarga di Kabupaten Lombok Utara diungsikan setelah rumahnya rusak diterjang angin kencang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD NTB, Agung Pramuja di Mataram Rabu (23/1) mengatakan, selain Kabupaten Lombok Utara, angin kencang juga menerjang sebagian wilayah di Kota Mataram. Di Kota Mataram, angin telah merusak tiga unit sarana dan prasana pendidikan, salah satunya MAN 1 Mataram serta sejumlah rumah warga. Di sekolah tersebut, sebagian siswa dipulangkan karena atap sekolah rusak berat.
Selain itu, puluhan batang pohon tumbang di sejumlah wilayah di NTB. BPBD Provinsi NTB sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar bantuan berupa terpal segera disalurkan kepada warga yang atap rumahnya rusak berat.
“Itu ada 75 KK di Lombok Utara atap rumahnya rusak diterpa angin kencang. Poton tumbang juga terditeksi di Lombok Utara bagian utara. Kalau pohon dalam kondisi begini anginnya barangkali diatas 40 pohon tumbang kalau kita bicara NTB keseluruhan,” kata Agung Pramuja, Rabu (23/1)
Untuk memenuhi kebutuhan pokok puluhan warga di Kabupaten Lombok Utara, Agung Pramuja mengatakan, BPBD Provinsi NTB sudah mendistribusikan kebutuhan pokok berupa 200 kg beras, 150 lembar terpal dan 20 paket lauk pauk.
Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Bandara Internasional Lombok, I Putu Sumiana, mengatakan dari hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), secara umum kondisi cuaca untuk wilayah NTB selama tujuh hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilatan petir dan angin kencang, dari pagi, siang hingga malam hari, hampir di semua wilayah NTB.
Masyarakat nelayan dan pesisir juga diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi, mulai 4 hingga 6 meter, yang diperkirakan bisa terjadi di Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan.(ris)
No Comments