Mataram (Global FM Lombok) – Jumlah kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Mataram terus terjadi peningkatan. Di mana, pada akhir Februari ini, jumlah kasus di Ibukota Provinsi NTB ini sudah mencapai 176 kasus. Namun dari jumlah itu, yang dinyatakan positif sebanyak 120 kasus.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi kepada Global FM Lombok Jum’at (28/2) pagi di Mataram.
Ia mengatakan, dari 176 kasus yang terjadi, sebanyak 56 kasus masih dinyatakan suspect atau gejala yang menyerupai DBD. Hal ini berdasarkan dari hasil pemeriksaan di laboratorium. Ratusan kasus DBD yang terjadi di Kota Mataram hampir merata di semua kelurahan. Adapun kasus DBD yang paling banyak ditemukan di Kelurahan Monjok dan Karang Baru.
“Yang suspect 56 kasus yang positif 176 kasus DBD. Yang paling banyak Kelurahan Monjok kedua Karang Baru. Itu hasil laboraturium. Yang 56 masih diduga saja,”ujar Usman.
Dengan kasus yang terjadi saat ini lanjut Usman, Pemkot Mataram melalui camat dan lurah mengimbau masyarakat agar tetap melakukan gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Karena dengan begitu, kasus DBD bisa diminimalisir.
Sementara untuk pengasapan atau fogging fokus, Dinas Kesehatan tetap melakukannya di semua kawasan yang banyak ditemukan kasus DBD. Dalam satu tim fogging, terdapat delapan orang. Menurutnya, tindakan fogging yang sudah dilakukan oleh tim ini dinilai sudah cukup. Sehingga saat ini, masyarakat tetap diharapkan untuk melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Tindakan tersebut dinilai lebih efektif untuk mencegah kasus DBD di Kota Mataram.“Bukan kekurangan, tapi kita kebanyakan foging. Setiap hari kita foging. Ada delapan orang dalam satu tim dan ada dua tim,”katanya.(azm)-
No Comments