Mataram (Global FM Lombok)- Kasus penyakit rabies atau penyakit anjing gila yang ditemukan pertama kali di Kabupaten Dompu kini sudah mulai menyebar ke Kabupaten Sumbawa. Namun hewan pembawa rabies di Sumbawa belum bisa dinyatakan positif Hj karena masih dalam tahap pemeriksaan di laboraturium.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani Rabu (6/2) di Mataram menyebutkan, hingga 5 Februari kemarin, jumlah hewan pembawa rabies, terutama anjing yang sudah divaksinasi yaitu sebanyak 2.217 ekor. Pemberian vaksin ini khusus terhadap hewan yang dipelihara, Sementara anjing liar akan dieliminasi oleh petugas. Jumlah anjing yang sudah dieliminasi oleh petugas mencapi 614 ekor. Padahal, jumlah anjing liar di Kabupaten Dompu cukup banyak yaitu mencapai 5.000 ekor lebih.
“Ada orang yang digigit di Kecamatan Tarano, ada satu orang. Itu daerah perbatasan. Samplenya dikirim ke BB Vet ( Balai Besar Veteriner ) Denpasar. Jadi kita masih menunggu hasil resmi dari BB Vet Denpasar,” kata Budi Septiani, Rabu (6/2)
Dari hasil pemeriksaan di laboraturium, ditemukan sebanyak 10 anjing yang positif terjangkit penyakit rabies di Kabupaten Dompu. Selain vaksin terhadap hewan, petugas juga memberikan vaksin untuk mengantisipasi gigitan. Budi belum bisa memastikan asal hewan pembawa rabies ke Provinsi NTB. Karena NTB diapit oleh daerah yang endemik penyakit rabies yaitu Bali dan NTT.
Dengan banyaknya kasus gigitan anjing yang terjadi di Kabupaten Dompu, petugas menjaga ketat pelabuhan. Karena hewan pembawa rabies dari Pulau Sumbawa tidak diizinkan masuk ke Pulau Lombok. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya tersebut masuk ke daerah lain. Hingga saat ini, Pulau Lombok masih dinyatakan aman terhadap kasus rabies. Meski ditemukan beberapa kasus gigitan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Kota Mataram, namun berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan negatif rabies.(azm)-
No Comments