Mataram (Global FM Lombok)- Sebanyak 34 orang pengemudi taksi di Kota Mataram melakukan rapid tes atau tes cepat deteksi virus Corona Selasa (28/4) kemarin. Setelah dilakukan pemeriksaan, dari jumlah tersebut sebanyak enam orang dinyatakan reaktif.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa, Rabu (29/4) di Mataram mengatakan, sesuai standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan COVID 19, pemeriksaan yang menunjukkan reaktif harus diisolasi di Wisma Nusantara atau di gedung LPMP. Saat ini, Satgas sedang melakukan koordinasi dengan perusahan taksi bersangkutan untuk merumahkan sementara pengemudi yang dinyatakan reaktif.
“Dari 34 sopir taksi yang sudah di rapid tes, di dapat tujuh orang reaktif. Ada enam sopir dan satu orang luar sopir. SOP yang reaktif harus diisolasi di Wisma Nusantara atau di LPMP. Sekarang Satgas akan berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan transportasi tersebut agar mengistirahatkan sopir yang reaktif dan segera proaktif untuk isolasi diri,”katanya.
Diterangkan Nyoman, saat ini pihaknya masih menunggu kesiapan rumah sakit atau akan melakukan tindakan mengambil sampel swab terhadap enam orang yang reaktif tersebut atau akan menunggu 7 – 10 hari lagu untuk rapid tes ulang. “Ada dua cara apakah langsung swab atau tunggu 7 – 10 hari untuk rapid ulang tergantung kesiapan RS Kota,”ujar Nyoman.
Dirincikan, enam orang pengemudi taksi tersebut berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah masing – masing dua orang. Mereka yang dinyatakan reaktif tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terjangkit COVID 19, sehingga dikategorikan kasus transmisi lokal.
“Yang terjangkit itu, dari Mataram dua orang inisial A dan LMH, dua orang dari Kabupaten Lombok Tengah inisial M dan F dan dua orang Lombok Barat inisial NH dan IWS,”pungkasnya (azm)-
No Comments