Hasil Rapid Test, 354 PPTG Klaster Gowa Dinyatakan Reaktif 

Global FM
21 Apr 2020 23:42
2 minutes reading
Virus Corona (ilustrasi)

Mataram  (Global FM Lombok)- Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

Sebanyak 506 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif. Sementara 600 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 22 orang (3,7%) reaktif, dan 1.299 PPTG perjalanan Gowa, Sulawesi Selatan diperiksa dengan hasil 354 orang (27,3%) reaktif. Hasil reaktif artinya ada antigen yang muncul karena terindikasi ada virus ditubuh.

“Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” kata Sekda NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB H.Lalu Gita Ariadi dalam press rilis yang dikeluarkan, Selasa (21/04)

Ia mengatakan, hingga press rilis ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 300 orang dengan perincian 185 orang (62%) PDP masih dalam pengawasan, 115 orang (38%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.522 orang, terdiri dari 847 orang (19%) masih dalam pemantauan dan 3.675 orang (81%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.612 orang, terdiri dari 1.119 orang (69%) masih dalam pemantauan dan 493 orang (31%) selesai pemantauan.

Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid19 sebanyak 44.181 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.762 orang (31%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 30.419 orang (69%).

Gita mengatakan, peningkatan jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 ini ( per tanggal 21 April ada penambahan sebanyak 15 orang ) menunjukkan bahwa pemerintah sudah dapat mengidentifikasi pola penyebaran virus dengan peta lima klaster penyebarannya.

“Pertambahan angka pasien positif adalah hasil kerja keras dan tindakan cepat tenaga kesehatan untuk segera mengetahui OTG, ODP maupun PPTG dengan melakukan penelusuran contact tracing, melakukan pemeriksaan RDT serta pemeriksaaan sampel swab di laboratorium secara mandiri di RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium di Rumah Sakit Unram dan treatment medik lainnya,” ujarnya. (ris)

No Comments

Leave a Reply