Hasil Rapid Tes, Ratusan Warga Klaster Gowa Dinyatakan Reaktif

Global FM
16 Apr 2020 15:49
2 minutes reading
Nurhandini Eka Dewi (Global FM Lombok/dok)

Mataram (Global FM Lombok)- Jumlah masyarakat yang sudah melakukan rapid tes atau tes cepat virus corona sejauh ini sebanyak 1.365 orang. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, sebanyak 108 orang  atau 22,8 persen khusus klaster Gowa dinyatakan reaktif. Klaster Gowa merupakan warga yang pernah mengikuti kegiatan Ijtima’ Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi Kamis (16/4) di Mataram mengatakan, rapid tes masih tetap akan dilakukan, untuk mengetahui kondisi masing – masing masyarakat yang pernah berinteraksi dengan orang yang positif virus Corona.

Pemeriksaan pada hari Rabu (15/4) kemarin, jumlah warga yang termasuk klaster Gowa sebanyak 221 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 48 orang dinyatakan reaktif. Sementara untuk tenaga medis yang dinyatakan reaktif yaitu sebesar tiga persen dan orang yang pernah kontak dengan pasien positif atau orang tanpa gejala (OTG) sebesar 7 persen.2

“Kita secara bertahap. Kalau reaktif kita karantina oleh kabupaten/kota masing – masing. Sekarang masih berlangsung, setiap hari berlangsung. Kalau kita swab dan hasilnya positif kita masukkan ke rumah sakit. Datanya itu 108, itu data kemarin. Kita ini sekarang bicara data bergerak. Yang 108 itu dari klaster Gowa saja. Total semuanya itu sih 11,8 persen. Tapi khusus jamaah Gowa sebanyak 22,8 persen,”katanya

Menurut dr. Eka, kondisi reaktif ini memiliki postensi positif corona berkisar antara 60 – 80 persen. Persentase ini disebut cukup tinggi. Sehingga, tidak saja rapid tes melainkan akan dilakukan tindakan sampel swab. Dari data yang ada, kemungkinan besar jumlah penambahan kasus warga yang terjangkit virus Corona di NTB akan bertambah.

“Kalau hasil rapid tes mengarah ke positif itu 60 – 80 persen, kalau dari pengalaman selama ini. Jadi potensi melonjak itu besar. Masyarakat jangan kaget karena sekarang kita makin intens untuk mengejar,”kata dr. Eka

Disebutkannya, berdasarkan data, jumlah klaster Gowa yang ada di NTB sebanyak 750 orang dan yang sudah melakukan rapid tes sebanyak 600 orang lebih. Namun dari jumlah ini diklaim masih ada yang belum terdata. Sehingga petugas masih melakukan penelurusan warga yang termasuk klaster Gowa.

Saat ini, warga yang termasuk klaster Gowa diklaim sudah cukup kooperatif untuk mengikuti aturan pemerintah agar diperiksa. Hal ini lantaran sudah ada imbauan dari amir atau pimpinan mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Petugas juga melakukan penulusuran terhadap orang – orang yang sudah melakukan kontak dengan mereka.

“Sudah dilakukan pendekatan, dan amirnya sudah setuju dan mereka datang sendiri. Kalau kemarin kan kita harus mengejar – ngejar dan susah sekali. Kalau sekarang, karena sudah ada imbauan dari amirnya,”ujarnya.(azm)- 

No Comments

Leave a Reply