Mataram (Suara NTB) – Ketersediaan tomat di pasar tradisional menurun. Per hari biasanya 10 ton, kini menjadi sekitar 1,5 ton. Berkurangnya stok menyebabkan harga tomat melonjak drastis.
Kondisi berbanding terbalik dengan harga cabai yang mulai menurun. Petani justru memasuki musim panen, sehingga harga di kisaran Rp20 ribu/kg dari sebelumnya Rp30 ribu/kg. Dikatakan Mutawalli, memenuhi kebutuhan pasar terhadap salah satu bumbu dapur tersebut akan dikoordinasikan dengan pengepul di Kabupaten Lombok Timur. Tidak menutup kemungkinan sisa – sisa hasil panen masih tersedia, sehingga diminta tidak dikirim ke luar daerah.
Kenaikan harga tomat diprediksi tidak berlangsung lama. Mutawalli tidak mempersoalkan jika petani menikmati keuntungan. Dengan harga tomat saat ini dinilai masih wajar. Kecuali lonjakanya drastis mencapai Rp20 ribu. “Kalau naiknya drastis pasti ada masalah. Kalau petani untung sekali tidak apa – apa. Selama ini kan mereka rugi terus,” tandasnya.
Kenaikan harga sifatnya kasuistis setiap tahunnya. Pola penanganannya harus komprehensif. Pemerintah provinsi ujarnya, harus memberikan target ke masing – masing kabupaten/kota mengatur pola tanamnya. Tetapi ini sulit karena petani memilih menanam secara serentak. Antisipasi lainnya jika panen melimpah dibeli untuk diolah sebagai dodol serta pangan lainnya.
You must be logged in to post a comment.
4 year ago
[…] Baca Juga : Harga Tomat Melonjak […]