Mataram (Global FM Lombok) – Dinas Perdagangan Kota Mataram melakukan pemantauan harga dan stok tabung gas elpiji 3 kilogram ke lapangan. Dari hasil pantuannya, belum ada gejolak di tengah masyarakat dan harga elpiji subsidi masih normal.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida kepada Global FM Lombok Kamis (23/1) mengatakan, harga elpiji subsidi masih normal yaitu Rp 17 – 18 ribu per tabung di tingkat pengecer. Pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kenaikan harga elpiji subsidi yang cukup signifikan.
“Sampai saat ini belum ada informasi. Yang jelas kami kemarin sudah turun hari Sabtu karena ada sedikit di Koran. Makanya kami turun ke Mandalika dan harganya masih normal. Dan kepengecer – pengecer itu kami turun harga masih stabil. Di pangkalan harga Rp 15 ribu, kalau di distributornya itu harga Rp 14 ribu kalau di pengecer baru harga dari Rp 17 ribu, paling mahal itu Rp 18 ribu,”tuturnya.
Beberapa lokasi yang dipantau seperti Pasar Mandalika, Kebon Roek sampai di tingkat pengecer. Namun harganya masih normal. Sehingga tidak ada langkah antisipasi yang perlu dilakukan.
Sementara terkait dengan rencana pemerintah yang akan menarik subsidi gas elpiji 3 kilogram tersebut, dirinya belum bisa berkomentar. Pasalnya kebijakan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Belum ada kepikiran untuk ini (antisipasi red), karena belum gejolak di bawah dan tidak ada kenaikan dan masih stabil,”kata Wahyunida.
Jika ada laporan terkait kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat ini, maka akan segera ditindaklanjuti. Pasalnya sejauh ini, kebutuhan dan ketersediaan gas elpiji subdisi masih bisa mencukupi.“Ya nanti kita turun kalau ada yang menaikkan harga,”tutupnya.(azm)-
No Comments