Mataram (Global FM Lombok)- Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram mencatat, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai bulan November 2017 ini mencapai angka 439 kasus. Jumlah kasus itu tersebar di 43 kelurahan dari total 50 kelurahan di Kota Mataram. Artinya, hanya tujuh kelurahan saja di kota ini yang bebas dari penyakit DBD. Sementara kelurahan yang paling banyak ditemukan kasus DBD nya antara lain Kelurahan Pagutan dan Kelurahan Pagutan Barat. Disana terdapat lebih dari 15 kasus. Kedua kelurahan itu sudah masuk zona merah kasus DBD.
Hal itu dikatakan Kepala Dikes Kota Mataram, Usman Hadi, Senin (13/11) di kantor DPRD Kota Mataram. Ia mengatakan, sampai sekarang tidak ada penderita DBD yang meninggal dunia. Meski tidak menyebutkan angka secara pasti, namun kasus DBD tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Melihat kasus DBD ini, menurutnya harus dilakukan pencegahan secara massif dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Itu yang merah itu lebih 15 kasus di Pagutan Barat sama di Pagutan itu 20. Sekarang totalnya 439 selama Januari sampai sekarang. Menurun sih tapi itu yang mesti dibagi lagi yang sama. Tetap kita lakukan PSM, kita bagikan bubuk abate . PSN yang paling utama, kalau memang ada kasus kita lakukan poging tapi jangan sampai ada yang ninggal”,katanya.
Dilanjutkan Usman, Dinas Kesehatan sudah membagikan bubuk abate dan juga menggalakkan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk untuk membunuh jentik nyamuk. Sementara kegiatan fogging atau pengasapan juga masih tetap berjalan. Disamping itu, pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap anggota keluarga yang dijadikan sebagai juru pemantau jentik nyamuk (Jumantik). Jumantik ini juga berfungsi untuk mengedukasi anggota keluarganya agar mencegah adanya jentik nyamuk di lingkungannya. (dha)-
No Comments