Mataram (Global FM Lombok)-Kekeringan di provinsi ini sudah semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat dari Juli 2015 hingga saat ini, kekeringan sudah berdampak di 382 desa dan 948 dusun yang tersebar di 77 kecamatan di NTB. Jika dilihat jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak kekeringan ini mencapai 317 ribu lebih KK dengan 974 ribu jiwa.
Hal itu dikatakan Kepala BPBD NTB, Azhar kepada Global FM Lombok, di Mataram Selasa (27/10). Ia mengatakan, ratusan ribu jiwa tersebut membutuhkan distribusi air bersih sekitar 2 milyar liter air atau 267 ribu tangki air. Hanya saja, sejauh ini air bersih yang telah didistribusikan oleh BPBD baru 7 ribu lebih tangki air dengan kapasitas sebesar 500 liter air.
“Kekeringan di NTB ini ya terdapat di 382 desa, tersebar di seluruh NTB. Kalau dusunnya kurang lebih 948 dusun di 77 Kecamatan di NTB. Dari 382 desa ini jumlah jiwanya itu 974.484 jiwa yang terkena dampak dari kekeringan ini. sehingga sekarang ini mereka sangat membutuhkan air bersih sekedar untuk minum dan makan saja” kata Azhar.
Ia menuturkan, sejak kekeringan melanda, masyarakat sangat jarang mandi karena air yang didistribusikan pemerintah hanya untuk keperluan memasak dan minum saja. Di samping itu, pihaknya mengalami kendala dalam mendistribusikan air bersih tersebut karena sumber mata air sebagai lokasi pengambilan air sudah banyak berkurang.
Sekarang ini, semua Kabupaten Kota di daerah ini sudah mengalami kekeringan, kecuali Kota Mataram. Kekeringan terbanyak, berada di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat. Ia mengatakan, BPBD NTB telah bekerjasama dengan Dinas Sosial, BPBD Kabupaten Kota dan PDAM untuk mengatasi persoalan kekeringan ini. (irs/ris)-
No Comments