Mataram (Global FM Lombok)- Semua lembaga pendidikan di NTB kini sudah menerima siswa dengan kategori difabel atau anak berkebutuhan khusus (ABK). Setiap tahun ajaran baru, siswa difabel baik tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunalaras, kesulitan dalam belajar dan lain sebagainya bisa masuk ke sekolah yang mereka suka. Namun siswa difabel yang tunanetra biasanya masuk Sekolah Luar Bisa (SLB) karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap.
Kepala Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTB Ali Rahim kepada Global FM Lombok di Mataram, Selasa (2/5) mengatakan, Mendikbud sudah memberikan pelatihan kepada guru-guru umum agar mereka bisa menjalankan sistem pelayanan kepada siswa difabel dengan lebih baik. Guru yang memiliki kemampuan mendidik siswa difabel hanya sedikit, karena jumlah siswa difabel juga tidak banyak di setiap sekolah.
“ Tidak ada perbedaan, semua sekolah sudah menerima siswa difabel. Mendikbud sudah melatih guru-guru umum agar sistem pelayanan kepada mereka lebih bagus, saya pikir ini program wajib belajar sembilan tahun, siswa difabel sudah menuju ke sana” katanya.
Ali Rahim mengatakan, banyak siswa difabel yang memiliki kemampuan dalam bidang akademik maupun non akademik yang sangat bagus. Mereka sering menjuarai event di tingkat daerah dan nasional. Karena pendidikan adalah milik semua anak bangsa, guru dituntut untuk tidak membedakan antara siswa difabel maupun normal. Adapun proses pembelajaran secara teknis disesuaikan dengan kemampuan siswa difabel tersebut. (ris)
No Comments