Gubernur : Pilgub NTB 2018 Buktikan Masyarakat Suku Sasak Tak Ekslusif

Global FM
15 Jul 2018 19:57
3 minutes reading

Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi

Mataram (Suara NTB) -Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 membuktikan bahwa masyarakat suku Sasak tidak eksklusif. Hal itu terlihat dengan dipercayanya Calon Gubernur NTB dari suku Samawa menjadi pemimpin daerah ini lima tahun ke depan.

Hal tersebut dikatakan Gubernur dihadapan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban di Pendopo Gubernur, Minggu (15/7) siang. Gubernur mengatakan dari sisi struktur sosiologis masyarakat NTB, terdiri dari tiga suku besar, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo. Dari ketiga suku tersebut, populasi masyarakat suku Sasak yang terbesar, dan terkecil suku Samawa.

“Tapi ketika dimajukan dalam kontestasi politik Calon Gubernur. Ternyata calon gubernur dari Suku Samawa itu dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin di NTB,” kata gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.

Menurutnya, hal ini dapat dibaca dengan banyak sisi. Pertama, masyarakat suku Sasak terbuka atau tidak eksklusif.  TGB mengatakan ada kebesaran hati yang luar biasa.

“Walaupun biasanya hitung-hitungan kuantitatif itu sangat menonjol dalam Pilkada.  Dan ada kemungkinan untuk menggunakan isu primordial,” katanya.

Namun di Pilgub NTB beberapa waktu lalu, TGB mengatakan calon gubernur yang berasal dari suku Samawa terpilih menjadi pemimpin NTB lima tahun ke depan. “Kita membuat eksperimen, ternyata suku Sasak itu tidak benar mereka itu eksklusif. Justru siap dan mau menerima pemimpin walaupun bukan dari Suku Sasak. Karena identitas kebersamaan, selama kita sama-sama orang NTB,” ucapnya.

TGB juga mengatakan di NTB sudah tumbuh asas meritokrasi. Primordialisme di daerah ini memang ada tetapi tidak berlebihan. Hal ini menurutnya baik selama  selama sentimen primordial digunakan untuk kontes yang baik pula.

Misalnya, menyuarakan SARA di ruang publik untuk kontes yang  baik. Seperti umat Islam harus berjaya dan tak boleh kalah dengan umat yang lain  dalam ikut serta membangun Indomesia.

“Kalau mengaku sebagai umat Islam, Rasul mengajarkan disiplin, ayo kita disiplin. Ayo tunjukkan adab kita yang baik kepada umat yang lain. NTB menurut saya mengarah ke situ,” tandasnya.

Seperti diketahui, dalam Pilgub NTB 2018 diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Yakni pasangan nomor urut 1, H.M. Suhaili FT – H. Muh. Amin, pasangan nomor urut 2, H. Ahyar Abduh – Mori Hanafi, pasangan nomor urut 3, H. Zulkieflimansyah – Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan pasangan nomor urut 4, H. Ali Bin Dachlan – TGH. L. Gede Sakti.

Dari empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB periode 2018-2023 itu, hanya pasangan nomor urut 3, calon gubernurnya berasal dari Sumbawa. Sementara tiga pasangan lainnya, calon gubernurnya berasal dari Pulau Lombok atau suku Sasak. Berdasarkan pleno KPU NTB beberapa waktu lalu, pasangan nomor urut 3 memperoleh suara terbanyak dengan raihan 31 persen lebih. (nas)

 

 

 

No Comments

Leave a Reply