Mataram (Global FM Lombok)- Gubernur NTB TGH.M.Zainul Majdi angkat bicara terkait penembakan terduga teroris bernama Fajar alias Chan di Kabupaten Bima oleh Densus 88 Mabes Polri pada Senin (15/02) lalu. Gubernur mengatakan, jika yang bersangkutan terindikasi telah menjadi teroris dengan melakukan tindakan-tindakan nyata yang membahayakan masyarakat, maka yang bersangkutan harus berhadapan dengan hukum. Ia mengaku mendukung penuh langkah aparat penegak hukum dalam memberantas para teroris ini.
Kepada Global FM Lombok, usai pelantikan bupati walikota terpilih di Mataram Rabu (17/02), gubernur NTB TGH.M.Zainul Majdi mengatakan, aksi teroris tidak sesuai dengan ajaran Islam yang berkembang di daerah ini. Hanya saja, ia melihat bahwa persentase aliran radikal yang mengarah kepada aksi terorisme di NTB masih sangat kecil. Begitu pula dengan penyebarannya yang masih terbatas dan terkonsentrasi pada satu atau dua titik saja. Melihat kondisi itu, ia optimis pemerintah daerah bisa menghilangkan faham yang mengarah kepada aksi teror tersebut.
“ Jadi bukan pemahaman Islam yang keras apalagi menapikan pihak lain. Jadi Islam kita di NTB yang disebut dengan rahmatan lilla’alamiin. Kalau sudah menjadi teroris apalagi sudah melakukan upaya-upaya nyata, ia itu berhadapan dengan aparat penegak hukum. Kita mendukung upaya penegakan hukum’,ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan terkait teroris karena sebarannya di NTB tidak terlalu banyak. Selain itu kata Gubernur, teroris di NTB hadir di waktu yang tidak bersamaan dengan perkembangan Islam di daerah ini. Pasalnya, Islam yang berkembang di NTB adalah Islam yang menghadirkan keselamatan dan memberujan kedamaian bagi pemeluknya. Islam yang berkembang di NTB juga bisa menyatu dengan budaya dan nilai-nilai baik yang ada di masyarakat bukan pemahaman Islam yang keras dan radikal, serta menapikan pihak lain. (irs)-
No Comments