Mataram (Global FM Lombok)- Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah berharap agar masyarakat NTB semakin melek finansial sebagai salah satu upaya meningkatkan ekonomi. Kaitan dengan itulah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan industri jasa keuangan diharapkan terus meningkatkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat secara luas.
Gubernur NTB saat menghadiri acara “Gebyar Inklusi Keuangan NTB Gemilang” yang berlangsung di Aula RSUD Kabupaten Lombok Utara, Selasa (26/10) mengatakan, OJK sudah saatnya mendatangi pondok pesantren, sekolah-sekolah serta komunitas-komunitas masyarakat untuk mengenalkan aneka produk keuangan dan mendidik agar mereka melek finansial.
“Sudah saatnya OJK datang ke pondok-pondok menceritakan tentang menabung dan edukasi lainnya,” kata Gubernur di hadapan Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara.
Gubernur mengatakan, layanan perbankan di NTB diharapkan terus meningkatkan inklusifitasnya agar orang-orang yang membutuhkan kredit usaha bisa terlayani. Jangan sampai kata Gubernur, yang bisa mengakses layanan perbankan hanya dimonopoli oleh segelintir orang saja. Namun seluruh masyarakat, termasuk masyarakat kecil bisa mengakses layanan perbankan dengan mudah.
“Banyak yang bilang bank sama kita itu berjarak, bank itu hanya untuk orang kaya saja. Karena itu Bank NTB Syariah sudah saya pesan agar semakin dekat dengan masyarakat,” katanya.
Gubernur juga mengatakan, lahirnya program “Mawar Emas” yang merupakan akronim dari Melawan Rentenir Berbasis Masjid merupakan buah dari realitas sebagian masyarakat di NTB yang ternyata masih belum bisa lepas dari jeratan rentenir. Di pagi buta, sebagian ibu-ibu harus ke pasar untuk menyetor uang pinjamannya di rentenir atau bank rontok. Seringkali bunga pinjamannya sangatlah tinggi.
“Mereka tau rentenir itu haram, mereka tau rentenir itu bebannya berat, namun mereka mengambil semua risiko itu karena gampang” ujarnya.
Karena itulah program “Mawar Emas” ini lahir untuk menjawab persoalan tersebut. Para pedagang kecil yang kesulitan akses permodalan mampu mendapatkan modal usaha melalui takmir masjid. Sebab keberadaan masjid di tengah masyarakat tidak hanya ramai digunakan sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai tempat memberi solusi ekonomi untuk orang-orang kecil.
“Kita ingin masjid berdaya betul secara ekonomi. Kita ingin fisik masjid kita bagus sekaligus bisa memberi solusi untuk ekonomi masyarakat,” tutupnya.(ris)
No Comments