Mataram (Suara NTB) – Partai Golkar hingga saat ini belum final menentukan siapa figur bakal calon wakil walikota yang akan mendampingi Ketua DPD II Golkar Kota Mataram, H. Mohan Roliskana di Pilkada serentak Kota Mataram 2020 mendatang.
Golkar masih terus menelaah dan menggodok sejumlah opsi atau peluang terkait calon wakil walikota tersebut. Termasuk opsi mengambil figur pendamping dari kalangan perempuan juga menjadi perhatian yang cukup serius bagi Golkar.
Ketua Harian DPD II Golkar Kota Mataram, H. Didi Sumardi yang dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak menampik, jika pihaknya juga tengah menjajaki dan mengkalkulasi kans figur perempuan untuk menjadi kandidat calon wakil Walikota untuk Mohan. “Figur perempuan juga berpeluang jadi pendamping Mohan,” ujar Didi Sumardi, Jumat (4/10).
Bagi Golkar untuk sementara ini, segala opsi politik terkait figur calon pendamping Mohan di Pilkada sangat terbuka terjadi. Terlebih mengingat, hingga saat ini Partai Golkar belum menentukan siapa figur ditunjuk sebagai calon pendamping Mohan di Pilkada Kota Mataram.
Adapun sejumlah nama figur perempuan disebut-sebut bakal maju bertarung di Pilkada kota Mataram, yakni, Kepala Dinas Perdagangan Pemprov NTB, Selly Andayani, Anggota DPRD Kota Mataram dari Gerindra, Hj. Baiq Mirdiati, Mantan Anggota DPD RI dapil NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi, dan dua kader perempuan PKS yakni Hj. Baiq Istiningsih dan Hj. Vita Arifatul Aliyah.
Dari Figur-figur perempuan yang sudah muncul tersebut juga sangat berpeluang bisa menjadi pendamping Mohan di Pilkada. “Saya kira figur perempuan itu peluang jadi pendamping Mohan,” katanya.
Ketua DPRD kota Mataram itu menegaskan, siapapun nanti paslon diusung Golkar di Pilkada sudah diatur dalam mekanisme dan prosedur berlaku internal partai. Artinya, paslon diusung Golkar di Pilkada itu sudah memenuhi kriteria dan persyaratan sudah ditetapkan partai. Termasuk figur calon wakil.
Figur calon pendamping Mohan tentu diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan bagi pemenangan di Pilkada. Sebab itu, dalam survei dilakukan Partai Golkar dilakukan simulasi terkait paslon pendamping Mohan di Pilkada. “Nah. Di survei itu kita lakukan simulasi calon pendamping dengan nama mencuat termasuk figur perempuan,” ungkapnya.
Tak dipungkiri, ejumlah figur berpeluang mendampingi Mohan Roliskana di Pilkada sudah membangun komunikasi politik. Figur calon pendamping itu masih terus ditelaah dan dikaji lebih lanjut. Hanya saja, Didi belum mau membeberkan figur sudah dikantongi Golkar dan peluang jadi calon wakil walikota pendamping Mohan.
Selain itu, penting juga menjadi pertimbangan adalah ada kesamaan visi misi dan kecocokan antara calon walikota dan calon wakil walikota. Baginya, dalam memimpin daerah, baik walikota dan wakil walikota tidak boleh ada gap. Karena kepemimpinan kepala daerah itu bersifat dwi tunggal. Sebab kepemimpinan kepala daerah itu tetap seirama dan sejalan. (ndi)
No Comments