Gizi Buruk di Loteng Capai 24 Kasus, Dua Balita Meninggal

Global FM
10 Nov 2017 19:36
2 minutes reading

gizi buruk ( ilustrasi)

Praya (Global  FM Lombok)- Dinas Kesehatan  Kabupaten  Lombok Tengah  mencatat,  jumlah kasus gizi buruk sampai dengan bulan November  ini mencapai angka 24 kasus.  Dari jumlah itu,  dua orang diantaranya meninggal dunia karena sakit jantung. Jumlah kasus gizi buruk tahun ini berkurang dibandingkan  dengan  tahun lalu yang mencapai 38 kasus dengan dan memakan korban jiwa sebanyak dua orang juga.

Hal itu dikatakan  Kepala  Bidang Pelayanan Kesehatan  Masyarakat  Dinas Kesehatan  Kabupaten  Lombok Tengah,  H. Kusriadi,  Kamis (9/11). Ia mengatakan,  gizi buruk ini tidak semata -mata disebabkan oleh asupan gizi kurang atau faktor ekonomi rendah.  Pasalnya,  anak dari keluarga yang mampu juga ada yang  mengalami gizi buruk.  Kasus gizi buruk lebih disebabkan oleh pola asuh anak.  Karena banyak anak yang tidak diasuh oleh orang tua dan dititipkan kepada anggota  keluarganya sehingga menyebabkan asupan gizi yang seharusnya  diperoleh  menjadi berkurang.

“Sampai sekarang  ini jumlah kasusnya 24 yang meninggal dua orang.  Sudah jauh menurun tidak seperti  tahun 2005 lalu tempatnya booming.  Tahun lalu jumlahnya 38 dan meninggal  dua orang juga.  Ini ada yang kita temukan  dirawat di puskesmas sama di rumah sakit.  Kita upayakan lakukan deteksi dini sama anak yang berisiko gizi buruk sehingga bisa dipulihkan. Makanya penting sekali posyandu”, katanya.

Ia menerangkan, kasus gizi buruk ini dialami oleh balita usia 0 sampai 5 tahun.  Adapun bagi anak yang berpotensi  gizi buruk diketahui melalui kegiatan  posyandu sehingga bisa dilakukan  pemulihan.  Biasanya,  anak yang murni hanya gizi buruk bisa dipulihkan dengan maksimal.  Namun,  yang berat adalah melakukan pemulihan kepada anak dengan penyakit penyerta seperti sakit jantung karena rentan berujung kepada kematian anak. (dha)

No Comments

Leave a Reply