Mataram (Global FM Lombok)-Volume sampah di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) semakin banyak seiring dengan semakin berkembangnya pulau wisata tersebut. Selama ini, sampah tidak mampu terangkut dengan maksimal ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daratan Lombok lantaran kapasitas boat terbatas. Karena itu, pemprov NTB berencana akan memberikan satu unit kapal khusus untuk mengangkut sampah setiap hari dengan kapasitas 5 sampai 10 ton.
Wakil gubernur NTB M Amin kepada Global FM Lombok mengatakan, kapal bantuan pemprov NTB akan direalisasikan pada APBD Perubahan 2015 nanti. Memang idealnya ada tiga kapal pengangkut sampah yang diberikan ke masing-masing gili yaitu gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Namun pengadaan kapal sampah dilakukan secara bertahap.
Sampah tidak hanya berasal dari penduduk dan wisatawan di Gili Trawangan, namun sampah juga berasal dari laut yang dibawa gelombang ke pesisir Gili.
“ Justru kita harapkan kepada masyarakat ini kayaknya sampah yang dari kali juga. Kita harapkan warga yang tinggal di bantaran kali tidak membuang sampah di kali yang menyebabkan ke laut dan laut mendorong dia ke gili, ke daerah wisata. Kita akan berikan kapal pengangkut sampah, itu sebagai salah satu solusinya” kata Amin.
Sebelumnya, ketua pemerhati Lingkungan Gili Eco Trust Malik mengatakan, biasanya sampah yang tidak mampu terangkut boat akan dibakar. Namun pada saat musim hujan seperti sekarang, sampah tidak bisa dibakar karena basah. Dia memperkirakan, sampah yang dihasilkan rumah tangga dan perhotelan di Gili Trawangan sebanyak 8 ton sehari.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sebenarnya sudah menyediakan angkutan sampah, namun kapasitas yang terangkut sekitar 2 ton per trip. Itupun operasionalnya hanya tiga kali seminggu. Sehingga dengan kondisi ini, sampah di Gili Trawangan yang berada di areal seluas 20 are itu belum tertangani dengan maksimal.(ris)-
No Comments