Praya (Global FM Lombok) – Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Senin, (20/1) mengumpulkan para stakeholder pendidikan mulai dari tenaga pendidik, pendidik hingga komite dalam rangka pembinaan oleh pimpinan daerah terkait dengan program gerakan ABSAR.
ABSAR adalah akronim dari aman, bersih, sehat dan religius yang diprogramkan oleh Pemkab Loteng. Bupati, Wakil Bupati, Sekda serta kepala OPD memang secara rutin menggelar roadshow ke kecamatan-kecamatan di daerah ini dalam rangka memberikan informasi terkait dengan pentingnya melaksanakan empat poin program di atas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Loteng H. Sumum kepada Global FM Lombok, Senin (20/1) mengatakan, kegiatan ini digelar agar semua stakeholder pendidikan bisa menyatukan gerak langkah dalam mendukung program pemerintah daerah.
Baca Juga :Diperlukan Persiapan untuk Menerapkan FDS pada SMP di Mataram
“ Stakeholder pendidikan harus berperan karena mereka adalah orang-orang intelek yang memiliki potensi mendukung pemda. SDM ini perlu diarahkan untuk bisa bekerja lebih cepat, lebih efisien dan berkualitas,” terang Sumum.
Sekda Loteng H.M Nursiah yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, tugas para guru dan kepala sekolah adalah sebagai komunikator dan aktor dalam menciptakan wilayah yang aman, bersih, sehat dan religius di tengah masyarakat.
“ Lingkungan sekolah harus aman dan bersih, karena kebersihan akan mendukung SDM yang sehat dan unggul,” terangnya.
Dalam hal menjaga kebersihan, semua pihak memang harus terlibat. Artinya tidak hanya mengandalkan OPD atau pemerintah daerah saja. Pemda memang memiliki Dinas Lingkungan Hidup (LH) yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kebersihan,” Namun SDM yang ada tidak bisa mencover semua desa dalam rangka mengelola sampah. Ini tugas kita bersama,” terangnya.
Baca Juga : Sekolah Swasta Dinilai Semakin Terpuruk Karena Aturan PPDB Zonasi Baru
Sekda mengajak stakeholder pendidikan di Loteng agar memberi motivasi dan menjadi contoh di masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah. Sampah adalah berkah jika dikelola dengan baik. Sampah organik bisa diubah menjadi kompos atau pupuk, sementara sampah anorganik bisa dikumpulkan dan dijual.
“ Ada program gotong royong bersih-bersih setiap hari Jumat di lingkungan sekolah. Itu harus konsisten dilaksanakan, jangan semakin lama semakin kendor program ini,” tegasnya.(ris)
No Comments