Mataram ( Global FM Lombok)- Meski pemerintah pusat saat ini sedang fokus menangani tanggap darurat pascagempa dan tsunami di Palu dan Donggala Selawesi Tengah, namun perhatian ke Provinsi NTB diyakini masih tetap ada. Provinsi NTB sedang dalam tahap rehab-rekon setelah beberapa kali diguncang gempa berkekuatan di atas 6 hingga 7 SR sejak akhir Juli lalu.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda mengatakan, pihaknya akan terus mendorong kebijakan recovery di tujuh kabupaten/kota yang terdampak gempa bumi. Saat ini sebagian korban di NTB sudah mulai membangun rumahnya yang hancur akibat gempa. Namun sebagian besar lainnya masih menunggu pencairan dana dari pemerintah pusat. Kebijakan inilah yang akan terus dikawal.
“Saya kira tidak lah, pemerintah pusat berkomitmen. Palu ya Palu, NTB ya NTB, saya kira ada keseimbangan . DPRD NTB akan terus mendorong untuk recovery ? Ya kita harus tetap mendorong itu,” kata Hj Baiq Isvie Rupeda
Sementara itu anggota DPRD NTB Johan Rosihan mengatakan, Pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi akan terus mengawal masa pemulihan di Lombok dan Sumbawa. Ia yakin pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat korban bencana di NTB terlantar. Namun diharapkan agar proses pencairan dana perbaikan rumah tidak dipersulit oleh pemerintah pusat. Sistem administrasi yang rumit sebaiknya dipotong sehingga masyarakat dengan cepat bisa kembali memiliki hunian yang layak.
Sebanyak 160 ribu lebih rumah yang rusak akibat gempa bumi di NTB sudah diverifikasi oleh petugas dari total 204 ribu unit rumah yang rusak. Dari hasil verifikasi itu, sebanyak 51 ribu unit rumah berkategori rusak berat. Sebanyak 7.000 unit rumah sudah mendapatkan bantuan dan sudah memulai pembangunan rumah dengan konsep tahan gempa.(ris)
No Comments