Gara-gara Corona, Penjualan Sepatu Sekolah di Tahun Ajaran Baru Tak Lagi Laris Manis

Global FM
24 Jun 2020 10:53
2 minutes reading
S. Widjanarko

Mataram (Global FM Lombok)- Memasuki pertengahan tahun pertanda tahun ajaran baru dimulai. Biasanya, kebutuhan alat-alat tulis dan kelengkapan sekolah paling banyak dicari. Namun karena corona, keadaan tahun ini jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ajaran baru identik dengan kelengkapan baru. Dari TK, SD, SMP hingga ke perguruan tinggi. penyedia atribut sekolah biasanya panen penjualan. Penjualan naik sampai lebih diatas 100 persen dari biasanya. Namun tahun ini, penjualan perlengkapan sekolah sama sekali tidak menggembirakan.

“Tahun ajaran baru tahun 2020 ini jauh, penjualan sepatu turun sampai 70 persen,” kata S. Widjanarko, pemilik toko sepatu sandal Cakar Mas.

Ditemui di Sekretariat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi NTB, Selasa (23/6) kemarin, Widjanarko mengatakan, biasanya jelang tahun ajaran baru penjualan di toko sepatu sandalnya di Cakranegara naik sampai 200 persen. Namun karena wabah Covid-19 ini, ia kehilangan pasar cukup besar.

Akibatnya, ia harus menunda pesanan dari produsennya di Jakarta, Medan dan Jawa. Untuk menjamin keamanan konsumen, protokol kesehatan sebetulnya telah diterapkan. Misalnya, mengharuskan pengunjung ke Cakar Mas menggunakan masker. Suhu badan juga harus dicek, tempat cuci tangan juga tetap disediakan. Dan tak kalah penting adalah menjaga jarak antar pengunjung di dalam toko.

 “Kondisinya usaha buruk, karena sebelum lebaran kemarin juga sangat minim penjualan sepatu sandal,” demikian Widjanarko.

Pada bagian lain, Ketua Harian INTI Provinsi NTB ini juga menyampaikan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan tak berhenti. Meskipun kondisi ekonomi separah ini. Di INTI Provinsi NTB menaungi lebih dari 1.000 anggota aktif lintas agama dan suku. Untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, INTI NTB tetap berkegiatan mengajak anggotanya untuk berbagi kelebihan kepada yang tidak mampu, atau yang terdampak berat corona. Sampai saat ini, lebih dari Rp1 miliar total dana yang berhasil dikumpulkan dalam berbagai jenis bantuan diantaranya Alat Pelindung Diri (APD), sembako, dan kebutuhan lainnya. Bantuan yang terkumpul didistribusikan bersama TNI dan perangkat kelurahan/desa.(bul)

No Comments

Leave a Reply