Mataram (Global FM Lombok)- Gagasan Bupati Lombok Tengah (Loteng) HM Suhaili FT yang akan mengubah nama bandara dari Lombok International Airport (LIA) menjadi Mandalika International Airport (MIA) dinilai tak memiliki urgensi apapun. Justru pencantuman kata “Mandalika” di usulan Bupati Loteng tersebut tidak akan mewakili entitas masyarakat Lombok secara keseluruhan.
Hal itu disampaikan anggota komisi II bidang pariwisata DPRD NTB Raihan Anwar kepada Global FM Lombok di Mataram, Selasa (12/9). Ia mengatakan, perubahan nama Bandara Lombok tidak akan berpengaruh signifikan terhadap daya tarik wisata, khususnya di KEK Mandalika di Lombok Tengah. Nama Lombok International Airport dipandang sudah sangat tepat karena ada branding Lombok disana yang menjadi entitas masyarakat Lombok secara keseluruhan.
“Tidak ada pengaruh yang signifikan antara nama bandara dengan daya tarik wisatawan di KEK Mandalika. Justru kalau kita tarik lagi ke teminologi yang terlalu khusus, akan menghilangkan makna identitas daerah,” kata Raihan.
Sebelumnya, santer diberitakan bahwa Bupati Lombok Tengah Suhaili FT dalam waktu dekat akan mengusulkan perubahan nama LIA menjadi MIA. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mengangkat budaya Lombok di dunia internasional. Ide pergantian nama tersebut telah melalui konsultasi mendalam. Tujuannya menjadikan Putri Mandalika yang begitu cantik dan baik sebagai ikon. Sejauh ini belum ada tanggapan dari PT Angkasa Pura selaku pengelola Lombok International Airport terkait dengan gagasan pergantian nama bandara itu(ris)
No Comments