Fomnus NTB Gelar Seminar Lawan Radikalisme Mengatasnamakan Agama

Global FM
23 Apr 2018 17:01
2 minutes reading

Fomnus NTB gelar seminar terkait upaya melawan radikalisme

Mataram (Global FM Lombok) –Forum Masyarakat Nusantara (Fomnus) menggelar Seminar Nasional dengan tema ” Islam Bukan Teroris: Peran Pemuda Dalam Mewaspadai Radikalisme yang Mengatasnamakan Agama”. Kegiatan tersebut digelar pada Senin (23/4) pagi di Aula Sekretariat PGRI NTB.  Sebagai pemateri adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)  NTB,  Prof. H.  Saiful Muslim, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)  Mataram,  Prof, Dr H. Mutawalli dan perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri (Bakesngapoldagri)  NTB,  Lalu Normal Suzana.

Koordinator program Fomnus,  Khairul Fahri mengatakan,  persoalan terorisme merupakan masalah bangsa karena dapat menganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terlebih sekarang ini sudah masuk tahun politik yang bisa saja dimanfaatkan untuk melancarkan aksi terorisme. “Dimana para pendukung sudah mulai membangun hasteg di media sosial dan bisa saja itu menjadi motif tindakan teror”,katanya.

Senada dengan itu,  perwakilan Bakesbangpoldagri NTB  Lalu Normal Suzana mengatakan,  bahaya terorisme patut diwaspadai karena akan berdampak terhadap keutuhan NKRI.  Sehingga semua pihak,  khususnya pemuda untuk turut serta memerangi terorisme.  Di NTB sendiri lanjutnya sudah banyak teroris yang sudah tertangkap oleh aparat kepolisian. Diharapkan hal serupa tidak terjadi lagi dan perlu antisipasi agar faham tadikal ini tidak menyebar ke semua daerah NTB.  “Maka dari itu atas nama pemerintah memberikan apresiasi kepada Fomnus yang telah memprakarsai kegiatan ini”,ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua MUI NTB,  Prof.  H.  Saiful Muslim mengatakan,  semua warga NTB harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Islam bukan agama teroris.  Ke depan,  NTB diharapkan bisa keluar  dari zona merah terorisme.  “Tidak ada dalam Islam diajarkan radikal. Nabi Muhammad saja tidak mengajarkan kita  radikal. cuman kita ini orang Islam indonesia, kita kalah dalam masalah komunikasi. Satu orang Israel saja kena batu, itu dunia sejagad cerita kemana mana. Tapi kalau Palestina yang di bombardir, tidak ada itu”,tegasnya.

Sekarang ini,  lanjutnya pemuda sangat berperan untuk menyampaikan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai.  (dha)

No Comments

Leave a Reply