Mataram (Global FM Lombok)- Pemerintah dan masyarakat akan kembali memperingati 202 tahun meletusnya Gunung Tambora pada bulan April 2017 mendatang. Momentum peringatan letusan Gunung Tambora ini tidak sekedar kemeriahan. Namun, diharapkan ada investasi yang masuk ke Tambora sehingga ada keseimbangan pertumbuhan investasi antara pulau Lombok dan Sumbawa. Beberapa jualan utama di kawasan itu antara lain Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora (Samota) yang cukup potensial untuk investasi.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Lalu Gita Ariyadi di Mataram, Kamis (30/3). Ia mengatakan, di dalan road map Tambora Menyapa Dunia, pemerintah mengingkan agar ada arus investasi tidak hanya ke Lombok namun juga ke Sumbawa.
“Investasi di Tambora kan sudah ada, pabrik gula itu. Kemudian ke depan dengan potensi Dompu sebagai penghasil jagung kita berharap ada industri-industri yang hadir untuk memanfaatkan itu. Kemudian dengan hamparan yang luas peternakan ini bagaimana ke depan. Kita mengundang juga para peneliti apakah tetap kita mengembangkan dengan pola lepas atau yang lain kalau ada yang tertarik”,katanya.
Ia mengatakan, bulan Oktober mendatang akan diadakan investment forum. Karena itu, sejak saat ini potensi investasi di NTB termasuk Tambora terus digaungkan. Salah satunya melalui kerjasama dengan media nasional untuk mempromosikan Tambora. Sementara itu, realisasi investasi NTB tahun 2016 sebesar Rp 9,8 triliun lebih. Sementara tahun 2015 sebesar 9,9 triliun lebih. Namun, dibandingkan dengan target RPJMD yang sebesarRp 4,8 triliun, realisasinya jauh lebih besar. Tahun ini, target investasi adalah Rp 12, 5 triliun. (dha)-
No Comments